Ganjar menyarankan agar kepala daerah sering turun ke lapangan saat mengontrol wilayahnya.
"Dengan cara mengontrol seperti itu, masyarakat menjadi mengerti dan teredukasi dengan baik maka siap (membuka kenormalan baru, red)," kata Ganjar.
Baca: Dapat Keluhan soal PPDB Online, Ganjar Pranowo Malah Salah Fokus dan Unggah Foto Yuta NCT
Kendati demikian, Ganjar meminta agar kepala daerah tidak tergesa-gesa membuka wilayahnya.
Ia mencontohkan seperti kasus yang dialami Kabupaten Kebumen.
"Kebumen baru sekali, kemarin cukur gundul terus lapor saya sudah nol kasus."
"Saya bilang nanti dulu, satu anda melakukan tes rapid massal tidak, dua anda tidak menutup jalan, artinya orang yang berseliweran lewat Kebumen itu masih ada."
"Benar kejadian muncul (kasus baru, red), padahal sudah cukur gundul sudah sujud syukur maka rakyat melihatnya sudah aman hingga tempat wisata tidak terkontrol, ada warga lapor saya jadi saya minta ditutup lagi," tuturnya.
Baca: PPDB Jawa Tengah Dimulai 17 Juli, Ganjar Pranowo: Jika Tak Jujur Siswa Akan Dicoret
Lebih lanjut, Ganjar mengaku telah memberikan peta sebaran daerah-daerah dengan situasi lingkungan yang bisa dikendalikan.
Namun, ada beberapa catatan, misalnya daerah-daerah dengan kurva kasus Covid-19 stabil karena tidak melakukan tes massal.
"Saya kasih catatan, Kabupaten Kendal ini kok stabil terus yah, padahal dari Temanggung ini keluar masuk, dari Semarang juga keluar masuk."
"Ini kita curiga, maka kemarin tim ahli menyampaikan satu kawasan saja (yang dikendalikan, red)," tegasnya.
Oleh karena itu, Ganjar menyebut curiga itu perlu agar hasilnya bisa dibuktikan dengan tes massal.
(Tribunnews.com/Maliana)