Aksi pengrusakan tersebut sempat terekam tetangganya Nus Kei yang viral hingga sudah tertonton hingga puluhan ribu kali di media sosial.
Menurut Bertty, ada tiga mobil yang mendekat secara beriringan datang dari pintu gerbang Cluster Australia.
"Langsung nyerang ke sini (rumah Nus Kei), ada tiga mobil. Tapi itu juga saya dikasih tahu anak karena waktu itu engga di rumah," kata Bertty.
Dari keterangan saksi dan tetangga lain, ketiga mobil tersebut terlihat penuh dan memang berdasarkan video yang beredar, pengrusakan dilakukan banyak orang.
Bahkan, semuanya menggenakan topeng sehingga tidak terlihat jelas siapa pelakunya.
Kata Bertty, kejadian mengerikan itu terjadi sangat cepat.
"Itu jam 1 siang dan cepet banget kejadiannya, Proses penyerangan cepet enggak lama. Karena cuma mau nyari orangnya (Nus Kei) tapi engga ketemu soalnya sudah naik ke rumah sebelah," bebernya.
Setelah selesai menghancurkan rumah Nus Kei, bandit bersentaja tajam dan membawa bedil itu langsung kabur.
Saat kabur dalam kecepatan tinggi, gerombolan bandit tersebut melepaskan tembakan secara membabi buta menuju gerbang keluar.
"Pakai tiga mobil ngebut, kan sampai gerbang keluar itu ditrabrak terus rusak. Satpam juga ada yang kebawa untung selamat, ada ojol juga kena peluru nyasar kalau engga salah kena jempolnya," kata Bertty.
Pasalnya, rumah Nus Kei pun sudah disegel garis polisi dan keluarga sudah diamankan sebab, wartawan dilarang mendekat dan masuk ke dalam Cluster Australia, kawasan Green Lake.
Identitas Nus Kei pun masih menjadi misteri dikalangan tetangganya namun, kini diduga otak kejadian yakni John Kei sudah diamankan di Polda Metro Jaya. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Teriakan Diduga Anak Nus Kei Saat Digeruduk Komplotan Bertopeng: Kalau Ketemu Bunuh