TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Nenek bernama Sartini (60) atau akrab disapa Mbah Mblok menangis setelah sepedanya hilang pada Minggu (21/6/2020).
Sepedanya hilang saat ia menyiapkan dagangan untuk dijual keliling.
Mbah Mblok yang merupakan warga Jalan Tunggu Raya, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, bercerita sepeda tersebut telah menemaninya selama 38 tahun.
Ia membeli sepeda tersebut pada tahun 1982 dengan mencicil tiap bulan Rp 5.000 di Barito.
Setiap bulan ia menyisihkan uang hasil gajian saat menjadi buruh pabril tekstil di daerah Penggaron agar bisa memiliki sepeda.
Jika ditotal, ia membeli sepeda tersebut degan kisaran harga Rp 120.000.
Setelah keluar dari pabrik tekstil, Mbah Mblok mengunakan Sepeda kunonya itu untuk berjualan sayur selama puluhan tahun.
Bahkan dari sepeda buntutnya, ia berhasil menabung hingga bisa ibadah umrah ke Tanah Suci beberapa waktu lalu.
Selama ini setiap pagi, Mbah Mblok berkeliling kampung untuk berjualan sayur dengan menggunakan sepedanya.
Di sepeda andalannya, dia juga menjajakan getuk, pecel, es, dan aneka gorengan.
Sore hari, ia berganti jualan jagung rebus.
Saat malam, ia menggunakan Sepedanya ke pengusaha kerupuk rumahan untuk bekerja membungkus kerupuk.
Sambil menangis, Mbah Mblok bercerita jika ia kehilangan Sepeda saat sedang menyiapkan dagangan.
Hari itu, Minggu pagi, Mbah Mblok seperti biasa memarkirkan Sepeda di depan rumah dan telah menyiapkan keranjang untuk tempat sayuran.
Ia kemudian masuk ke dalam rumah untuk mengambil dagangan.
Saat keluar, ia terkejut saat Sepeda kesayangannya telah hilang.
Pencuri hanya menyisakan keranjang di depan rumah.
"Kejadiannya hari Minggu kemarin, pagi hari pukul 06.00 WIB waktu saya sedang menyiapkan dagangan untuk dijual keliling. Sepedanya saya parkirkan di depan rumah keranjang juga sudah disiapkan. Lalu saya tinggal ke dalam rumah untuk ambil dagangan," jelas Mbah Mblok sambil berurai air mata.
"Saya langsung lemes, Sepedanya udah gak ada. Cuma ditinggal keranjang dagangannya aja," katanya.
Nenek 60 tahun itu mengaku masih belum rela Sepeda buntut kesayangannya diambil orang.
Meskipun Sepedanya terbilang Sepeda lawas, menurut Mbah Mblok banak kenangan yang berharga di Sepeda tersebut.
Sejak Sepeda hilang, Mbah Mblok tak bisa lagi berjualan keliling untuk menyambung hidup.
Ia berharap pelaku segera mengembalikan Sepeda yang telah dicuri.
Sementara itu Kapolsek Tembalang mengaku beum ada laporan terkain pencurian Sepeda milik Mbah Mblok.
"Sampai saat ini belum ada laporan jadi belum tahu kejadiannya," kata Kapolsek Tembalang Kompol Mas'ud saat dikonfirmasi, Senin (22/6/2020).
Ia kemudian meminta Mbah Mblok melaporkan kejadian tersebut ke polisi agar bisa segera diproses.
Selain itu, ia mengimbau agar masyarakat selalu waspada saat menyimpan barang berharganya.
"Masyarakat harap berhati-hati kalau Sepeda bisa dipasang kunci tambahan," ujarnya.