TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Nasib miris menimpa Yulia Fera Ayu Lestari, cewek cantik yang namanya tertulis di kertas bungkusan pocong.
Yulia Fera Ayu Lestari mengalami trauma pasca kejadian tersebut.
Seperti diketahui, bungkusan mirip pocong menggegerkan warga Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus pada Kamis (18/6/2020).
Diduga bungkusan tersebut adalah media ilmu hitam atau pelet.
Keluarga Yulia Ayu Fera melakukan klarifikasi setelah namanya viral tertulis dalam kertas mantra pelet di Pemakaman Sedio Luhur.
Kakak Yulia, yang berinisial DA menceritakan, jika adiknya tersebut mengalami trauma pasca kejadian tersebut.
-
Baca: Nasib Yulia Fera Cewek Cantik Yang Namanya Tertulis di Pocong, Diduga Untuk Ilmu Hitam
-
Baca: Sosok Yulia Fera, Gadis yang Tertulis Dalam Bungkusan Pocong di Kudus : Kumpulnya Sama Anak Punk
Terlebih beberapa komentar netizen menyudutkannya sebagai wanita yang bergaul dengan anak-anak punk.
Seperti dilansir dari Tribunjateng.com dalam artikel 'Seusai Namanya di Kertas Mantra Viral, Yulia Ayu Trauma karena Dituding Anak Punk'
"Anaknya sekarang trauma, sudah keluar dari tempat kerja juga setelah kejadian itu," jelas dia, saat ditemui di rumahnya, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, adiknya bukanlah anak punk dan juga tidak pernah bergaul dengan anak-anak tersebut.
"Saya cuma mengklarifikasi saja, kalau adik saya itu bukan anak punk," ujar wanita yang enggan menyebutkan namanya.
Dalam kasus tersebut, Yulia Ayu Fera merupakan korban dari seseorang yang tidak bertanggungjawab.
Sementara itu, Kepala Desa Karangmalang, Mashuri menjelaskan, telah bertemu dengan pihak keluarga.
Prinsipnya pemerintah desa siap membantu mencarikan pekerjaan untuk yang bersangkutan.
"Saya sebagai perangkat desa sudah mendatangi ke rumahnya. Saya sudah menawarkan pekerjaan jika yang bersangkutan bersedia," jelasnya.
Kasus yang berkaitan klenik ini juga merupakan yang pertama kalinya terjadi di Desa Karangmalang, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
"Ini kasus yang pertama kali terjadi," ujar dia.
Berikut ulasan fakta misteri bungkusan mirip pocong bertuliskan nama Yulia Fera Ayu Lestari, dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Nama Yulia Fera Mendadak Viral karena Temuan Bungkusan Pocong di Kuburan Kudus, Ini Sosoknya'
1. Kronologi
Sejumlah warga masyarakat Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, dihebohkan penemuan bungkusan pocong berbau busuk di tengah kuburan Sedyo Luhur, Kamis (18/6/2020) sore.
Bungkusan berjumlah sembilan buah tersebut, berada di dalam dua lubang makam yang terpisah.
Kepala Desa Bakalan Krapyak, Susanto menjelaskan, mendapatkan laporan tersebut dari warganya yang tengah berziarah di pemakaman tersebut.
Satu di antara peziarah mencium bau busuk dan mencurigai sebuah makam yang seperti baru saja dibongkar.
"Terus dicoba dibuka pakai tangan, itu ternyata ada empat bungkusan.
Tiga bungkusan besar dan satu bungkusan kecil," ujar dia.
Belum tuntas pembongkaran tersebut, kemudian tidak lama ditemukan lagi makam yang seperti habis dibongkar.
Kemudian warga berinisiatif untuk membongkar lagi ternyata ditemukan lebih banyak lima bungkusan pocong berbau busuk.
"Lubang kedua ini ditemukan lima bungkus, tiga besar. Sedangkan dua yang kecil," jelas dia.
Setelah itu pihaknya melaporkan kepada pihak kepolisian dan melaporkan kepada pihak berwajib.
Polres Kudus masih terus melakukan pemeriksaan di area makam tersebut.
2. Diduga Praktik Ilmu Hitam
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David memprediksi, bungkusan pocong yang ditemukan tersebut merupakan praktik ilmu hitam.
Pasalnya di antara bangkai ayam itu juga ditemukan foto-foto wanita yang berbeda di setiap bungkusnya.
"Di dalam bungkusan berisi bangkai ayam itu ada foto-foto wanita di dalamnya. Kami menduga ini praktik ilmu hitam," jelasnya, seusai melakukan pemeriksaan di Pemakaman Sedyo Luhur Bakalan Krapyak, Kamis (18/6/2020).
Selain itu, David juga menemukan jarum beserta tulisan yang diduga sebagai mantera di dalam bungkusan.
"Ada kertas bertulisan seperti mantera beserta jarum dari dalam bungkusannya," ucapnya.
Pihak keluarga yang makamnya dibongkar kecewa atas penyimpanan bungkusan berbau busuk tersebut.
3. Pengakuan keluarga yang makamnya dibongkar
Muh Khafid (40), keluarga almarhum Kusmi yang makamnya ditanam bungkusan itu menambahkan, bungkusan pocong tersebut dalam kondisi hitam seperti habis terbakar.
Kedalaman bungkusan itu juga tidak terlalu dalam, hanya sekitar 30 sentimeter (cm) dari permukaan tanah.
"Kira-kira kedalamannya satu paculan," ujar dia.
Dia mengaku kaget, karena baru 100 hari yang lalu mertuanya disemayamkan di sana sudah ada yang menaruh bungkusan pocong berbau busuk di sana.
"Mertua saya ini baru dimakamkan 100 hari lalu, kemarin waktu ziarah tidak ada apa-apa," ujar dia.
Dia menceritakan, saat penemuan tersebut banyak lalat yang berada di atas makam mertuanya.
"Baunya busuk, lalatnya juga banyak di atas," jelas dia.
Warga Bakalan Krapyak, Muh Rodli (42) menceritakan menurut penuturan sejumlah saksi beberapa hari yang lalu terdapat empat orang menggunakan mobil Katana berhenti lama di dekat makam.
"Katanya penjaga pos di sana, dua hari lalu ada empat orang mencurigakan berhenti lama di dekat makam sekitar jam 11 malam," jelas dia.
-
Baca: Duga 9 Bungkusan Pocong Berisi Foto-foto Wanita Adalah Santet, Mbah Mijan : Pelakunya Gangguan Jiwa
Setelah kejadian itu, beberapa hari kemudian warga menemukan bau busuk dari sekitar kuburan.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kudus membongkar sembilan bungkusan pocong tersebut berisi bangkai ayam.
4. Siapa Yulia Fera Ayu Lestari?
Berdasarkan penelusuran, Fera Ayu Lestari merupakan warga RT 4 RW 8, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Kepala Desa Karangmalang, Mashuri membenarkan nama tersebut tercantum sebagai warganya.
Dia juga mengenal orang tuanya bernama Junaedi yang bekerja sebagai pedagang.
Namun antara ayah dan anaknya sudah tidak tinggal serumah.
"Ayahnya sudah bercerai, dan anak ini sekarang ikut ibunya. Kebanyakan teman-temannya anak punk juga sering berkumpul di rumahnya," jelas dia.
Yulia disebut sudah putus sekolah dan memilih kehidupan yang bebas lepas dari tanggung jawab orang tuanya.
Dara kelahiran 8 Juli 2001 itu juga pernah diajak untuk melanjutkan sekolah namun tidak berkenan.
"Hidupnya itu sekarang kumpul sama anak-anak punk," ujar dia.
Saat penelusuran ke rumahnya, Tribunjateng tidak sempat bertemu karena Yulia Vera belum pulang.
Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan bungkusan yang ditemukan tersebut.
Ternyata berisi bangkai ayam beserta foto beberapa wanita dan secarik kertas bertulisan diduga mantra.
"Kami masih menyelidiki siapa yang membuang bungkusan itu ke dalam makam," ujar dia.(raka f pujangga/Putra Dewangga/Tribun Jateng/Surya.co.id)