Setelah ikan diangkat, warga kembali berkerumun. Ikan pari dibentangkan oleh warga di halaman rumah jadi tontonan di Desa Rantau Keroya Lais, Musi Banyuasin.
Ikan pari air tawar sendiri, memang sering ditemukan nelayan perairan Sungai Musi. Hanya, bobot ikan yang ditemukan tidak lebih dari 2 kg.
Kekurangan Oksigen
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Muba, Hendra Trys Tomi menjelaskan bahwa fenomena ikan mabuk disebabkan oleh aktivitas lumpur yang terjadi.
Sehingga ikan-ikan dasar dan permukaan menjadi mabuk atau bisa disebut kekurangan oksigen.
"Ya, fenomena ikan mabuk ini bukan disebabkan oleh kadar minyak atau gas, apalagi limbah. Ikan-ikan tersebut hanya kekurangan oksigen sehingga mereka naik ke permukaan," kata Hendra Trys Tomi, Rabu (25/6/2020).
Baca: Dimas Bertekat Berwirausaha Setelah Ikut Pelatihan Membuat Tali Jam Tangan dari Kulit Ikan Pari,
Pihaknya memastikan ikan-ikan tersebut tidak mati, namun seperti mabuk saja karena kurangnya oksigen.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muba guna memastikan kondisi air dengan dilakukan uji laboratorium.
"Ikan-ikan itu kenapa seperti mabuk, karena air yang keruh akibat aktivitas lumpur. Karena lumpur yang tebal sehingga insangnya ditempel oleh partikel lumpur dan mata ikan tidak busa melihat. Selain itu, kondisi ikan yang ditangkap masih menunjukkan kondisi yang baik seperti daging dan insang yang masih merah," jelasnya. (dho)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ternyata Ini Penyebab Dua Ikan Pari Raksasa Teler di Sungai