TRIBUNNEWS.COM - HK, pasien positif Covid-19 meninggal dunia di RSUD dr Haulussy Ambon. Keluarga ambil paksa Jenazahnya.
Mereka lantas memberi tanggapan mengenai tindakan ambil paksa jenazah HK.
Termasuk alasan mereka sampai mencegat ambulans dan mengambil paksa almarhum untuk dibawa ke rumah duka.
AK, anak pasien yang meninggal dunia itu, mengatakan pihak keluarga terpaksa mencegat ambulans dan mengambil paksa jenazah ayahnya, karena tidak puas dengan penanganan di RSUD dr Haulussy Ambon.
Baca: Warga Cegat Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Polisi Usut Penghasut Mereka
“Ayah saya diperlakukan di rumah sakit sangat tidak manusiawi. Penanganannya kacau dan itu yang membuat keluarga tidak terima,” kata AK kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6/2020).
Menurut AK, puncak kemarahan keluarga terjadi saat salah satu pasien Covid-19 yang dirawat bersebelahan dengan ayahnya memberi tahu sesuatu.
Pasien lain tersebut mengatakan kepada keluarga bahwa sebelum pasien HK meninggal dunia, pasien terus mengeluh lapar dan meminta makanan.
Baca: Kasus Covid-19 di Jawa Timur Tertinggi di Indonesia, Ini Penjelasan Gubernur Khofifah
Baca: Kisah Tragis Gadis Sidoarjo Jadi Tulang Punggung hingga Tewas Dibunuh karena Tak Mampu Bayar Utang
Namun, menurut pasien tersebut, tidak ada tenaga medis yang datang menyediakan makanan.
“Ada salah satu pasien yang bilang kepada kita di rumah sakit, kalau malam sebelum Bapak meninggal dunia itu, almarhum mengeluh lapar dan meminta makanan, tapi tidak diberikan. Itu yang membuat marah keluarga,” ujar AK.
Selain itu, saat pasien HK meninggal dunia, jenazah hanya dibiarkan dalam kondisi memprihatinkan.
”Ada bercak-bercak darah di bagian mulut almarhum dan dibiarkan begitu saja. Itu juga yang bikin keluarga tidak terima, sehingga memutuskan untuk mengambil jenazah secara paksa dari ambulans,” ujar AK.
Pemukulan tenaga medis