TRIBUNNEWS.COM – Warga Desa Ledokombo/Ledokombo sempat heboh dengan temuan struktur bata besar yang ada di dalam tanah.
Bata tersebut diduga merupakan peninggalan sejarah Majapahit.
Ukuran bata panjang 32 sentimeter, tebal 6 sentimeter, lebar 17 sentimeter.
Batanya polos tanpa motif atau ornamen.
Jumlahnya cukup banyak dan tertanam di dalam sawah milik warga.
“Ukuran bata sama dengan yang ada di Candi Deres dan Situs Biting Lumajang,” kata juru pelihara cagar budaya Balai Pelesari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Djoko Suharjito, kepada Kompas.com, via telepon, Rabu (1/7/2020).
Joko memastikan, penemuan tersebut merupakan situs bersejarah.
Baca: Protokol Kesehatan Bagi Calon Penumpang yang Naik KA Tawangalung Malang – Jember
Baca: Keluarga hingga Tetangga di Jember Positif Corona dan Jadi Klaster Baru, Tertular karena Kontak Erat
Namun, pihaknya belum bisa memastikan, apakah struktur bata itu merupakan candi atau pemukiman warga pada zaman dulu.
“Apakah candi atau bukan, kami perlu tim arkeologi BPCB Trowulan untuk memetakan dan mengkaji,” terang dia.
Dia mengungkapkan, penemuan bata tersebut bermula saat salah seorang warga bermimpi ada di sawah milik Asnawiyah itu terdapat bangunan kerajaan.
Lalu, dia bersama teman-temannya mengggali tempat tersebut.
Ternyata, pada kedalaman dua meter ditemukan susunan bata merah.
Akhirnya, warga melaporkan penemuan itu pada kepala desa dan pihak kepolisian.
Warga mendatangi lokasi penemuan itu karena penasaran.