Dengan alasan minta diantarkan ke rumah Rohmadon, keduanya mengajak korban pergi.
Agar lebih mudah mengeksekusi korban, tersangka MR memutuskan untuk mengendarai motor.
Sedangkan korban duduk di tengah dan tersangka Rohmadon duduk di belakang.
Saat di Jalan Pulo Kerto, tersangka MR menghentikan motor.
Ketika motor berhenti itulah, Rohmadon langsung menikam korban dari belakang menggunakan pisau yang telah disiapkannya dari rumah.
"Karena korban coba melawan, langsung aku tusuk dia. Aku lupa berapa kali menikam korban, seingat aku ada yang di leher dan mulut," ungkap tersangka Rohmadon.
3. Adik Panik Antar Kakak ke Rumahnya
Usai menusuk korban, tersangka Rohmadon langsung melarikan diri.
Sedangkan MR sempat membawa korban ke rumah sakit namun ditolak.
Karena panik melihat korban yang sekarat, membuat MR mengantarkan korban ke rumahnya di Jalan Naskah dan meninggalkannya di rumah begitu saja.
"Aku diberi MR Rp 500 ribu. Katanya dari hasil jual motor," ungkap Rohmadon.
Sedangka tersangka MR mengaku, usai mengantar korban di rumahnya dan ditinggal ia membawa lari motor.
Motor tersebut dijualnya di kawasan Tangga Buntung seharga Rp 1.5 juta.
"Uang hasil jual motor, Rp 400 ribu aku belikan sabu dan sisanya untuk beli pakaian tidur. Untuk Rohmadon aku beri dia Rp 500 ribu," katanya singkat.