News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelaku Pencabulan di Rumah Aman Diduga ASN, LBH Bandar Lampung: Korban Takut Buka Suara

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Advokasi LBH Bandar Lampung, Anugerah Prima (tengah) memberikan keterangan terkait laporan dugaan tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur. LBH Minta Polisi Ungkap Kasus Pencabulan Anak: Terlapor Berstatus ASN di Lembaga Pemerintahan

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Korban pencabulan terhadap gadis yang dititipkan di rumah aman milik P2TP2A diduga akan bertambah.

Hal ini diungkapkan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung yang mengindikasikan, selain Nf juga ada beberapa korban lain yang belum melapor.

Tim Advokasi LBH Bandar Lampung Anugrah Prima jumlah korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oknum Kepala UPT P2TP2A Lamtim bertambah.

Hal tersebut berdasarkan penutuDran dan sepengetahuan korban selama berada di rumah aman milik P2TP2A.

Baca: Gadis Korban Pencabulan Yang Dititipkan ke P2TP2A Malah Dirudapaksa Oleh Pejabatnya

Baca: Pria di Depok Rudapaksa Anak Kandungnya Sebanyak 5 Kali, Pelaku Ancam Korban Pakai Pisau

Baca: Fakta Baru Kasus Gadis di Bawah Umur Digilir 8 Orang: Pelaku Rudapaksa Korban 2 Rangkaian

Anugrah Prima mengatakan, ada dua korban kekerasan seksual lainnya yang masih enggan membuat laporan.

"Tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain Nf, karena menurut Nf ada dua orang lagi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh DA," ujarnya.

Namun pihaknya belum dapat menelusuri kepastian hal tersebut, lantaran yang bersangkutan lebih memilih bungkam.

Sugiyanto (51), ayah dari Nf (14), saat memberikan keterangan di depan awak media, Sabtu (4/7/2020). Dititip ke Lembaga Pemerintah, Gadis 14 Tahun Malah Dicabuli, Sang Ayah: Ternyata Biadab! (Joviter Muhammad/Tribun Lampung)

"Dua korban lagi belum berani buka suara, jadi baru satu korban yang kami dampingi untuk membuat laporan polisi," terangnya.

Pria yang akrab disapa Prima ini sangat menyayangkan dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum tersebut.

Pasalnya, kata Prima, lembaga pemerintahan yang seharusnya menjadi wadah tempat berlindungnya perempuan dan anak, justru menjadi tempat tindak kekerasan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada aparat kepolisian dapat mengungkap kasus ini dengan cepat dan transparan.

"Jangan sampai kasus ini menguap begitu saja karena terlapor berstatus sebagai ASN di lembaga pemerintahan," jelasnya.

Beranikan Diri Cerita ke Paman

Kasus pencabulan yang dialami Nf (14) warga way Jepara, Lampung Timur ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan lamanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini