"Ya, wajar, karena awalnya lancar. Misal, investasi awal Rp 100 juta, selang dua bulan kemudian, uang korban dibayar sebesar Rp 110 juta. Jadi, saat pelaku mengajak korban kembali berinvestasi, korban mulai percaya, sehingga saat pelaku mengajak investasi uang Rp 100 juta, korban malah memberikan Rp 200 juta," terangnya.
3. Rekrut orang untuk cari nasabah
Menurut informasi, dalam menlancarkan aksinya. Pelaku juga mengajak beberapa orang untuk mencari nasabah.
Orang yang diajak oleh pelaku, akan diberikan bonus, jika berhasil merekrut beberapa nasabah.
Baca: Dewi Hajar, Mantri BRI yang Tetap Edukasi Nasabah dan Salurkan KUR di Tengah Pandemi
"Ya, jika berhasil, uang nasabah tadi, langsung dikirim ke nomor pelaku. Sementara, anggotanya tadi, akan mendapatkan iphone, setelah uang ditransfer ke rekening pelaku," terangnya.
4. Manfaatkan rekening seorang anggota DPRK Abdya
Bukan saja memberikan hadiah, untuk melancarkan aksinya wanita tinggi semampai itu, juga memanfaatkan buku rekening milik oknum anggota DPRK Abdya.
Selama ini, memang anggota dewan dari Partai lokal itu, sangat dekat dengan pelaku.
Bahkan buku rekening anggota dewan itu, juga dikendalikan oleh pelaku.
Sayangnya, kepercayaan anggota dewan kepada pelaku itu, malah dimanfaatkan oleh pelaku untuk mengelabui calon nasabah.
Bahkan, uang anggota dewan sebanyak Rp 2 miliar, berhasil dibawa kabur oleh pelaku.
"Jadi, banyak modus yang dilakukan oleh Vina ini," pungkas Yakob.
Ditangkap
RS alias Vina oknum karyawati bank plat merah Cabang Blangpidie Aceh Barat Daya (Abdya) yang membawa 'kabur' uang nasabah miliaran rupiah akhirnya ditangkap.