Hal ini disampaikan salah seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
"Hari ini ulang tahunnya (Vanny) yang ke 18 tahun. Tanggal yang di KTP dia salah, sebenarnya hari ini ulang tahunnya," ujar kerabat Vanny saat mengurus persiapan kepulangan jenazah.
Dalam kesehariannya, korban juga dikenal sebagai pribadi yang lugu dan baik.
Diketahui Vanny bersama keluarganya juga tercatat sebagai anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel.
Ayahnya juga menjadi salah satu pengurus aktif dari Masjid Ceng Ho Palembang.
"Ayahnya bernama Lukluk atau Muhammad Muhtadi bersama keluarganya sudah masuk Islam sekitar 5 tahun lalu. Mereka tergabung dalam PITI Sumsel dan juga aktif sebagai salah satu pengurus dari masjid Cheng Ho," ujar ketua PITI Sumsel, Ustadz Kokoh Dhiyauddin Tan saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Atas kejadian ini, Kokoh berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap dugaan pembunuhan yang dilakukan terhadap korban.
"Karena semuanya sudah jelas. Dari fisik juga terlihat telah terjadi penganiayaan terhadap korban," ujarnya.
"Kami juga berharap agar pihak keluarga mendapat ketabahan atas musibah yang terjadi saat ini. Dan kami dari PITI Sumsel sangat berbelasungkawa atas kejadian ini," Imbuhnya.
Kesedihan keluarga
Mayat perempuan tersebut ditemukan di penginapan Macan Kumbang Residence Palembang bernama Vanny Yulia Nita.
Kini jenazah telah berada di Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Indah, ibunda Vanny tak menyangka putrinya itu tewas setelah sehari sebelumnya meninggalkan rumah.
"Anakku besok (hari ini) ulang tahun. Kenapa dia kemarin dibiarkan pergi," ujar Indah sambil menangis histeris saat berada di RS Bhayangkara, Selasa (7/7/2020) malam.