TRIBUNNEWS.COM - Jumlah santri Pondok Modern Darussalam Gontor yang positif virus corona (Covid-19) semakin bertambah.
Terkait hal ini, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menyatakan Pondok Gontor sebagai klaster baru Covid-19.
Diketahui, dari total penghuni Pondok Gontor yang berjumlah 1.798 orang, 11 di antaranya telah positif Covid-19.
Data ini diperoleh berdasarkan data terbaru per Kamis (9/7/2020).
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, total tersebut bertambah dari sebelumnya yang hanya berjumlah tujuh orang.
Baca: 1.262 Orang Positif Covid-19 di Secapa AD, 17 di Antaranya Dirawat dan Diisolasi di RS
Baca: Sekjen Terpapar Covid-19, Kantor KY Di-lockdown Seminggu, Mulai Senin Seluruh Pegawai Rapid Test
Mengenai hal ini, rapid test masif akan dilakukan terhadap seluruh penghuni pondok yang terletak di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur ini.
“Untuk meningkatkan upaya tracing dan testing, akan dilaksanakan rapid test secara masif terhadap seluruh penghuni pondok, baik santri, ustadz, dan yang lainnya."
"Jumlah total penghuni yang ada di pondok sebanyak 1.798 orang," terang Ipong, Kamis sore.
Menyoal banyaknya santri Pondok Gontor yang positif Covid-19, Ipong mengatakan pondok ini bisa menjadi klaster baru corona.
“Bisa disebut klaster Gontor. Untuk itu langkah sementara kami isolasi dulu,” kata Ipong, Rabu (8/7/2020), dilansir Kompas.com.
Pemkab Ponorogo, ujar Ipong, akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 Jati untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Diketahui, hingga Kamis kemarin 300 penghuni Pondok Gontor telah menjalani rapid test.
Jumlah itu terdiri dari 177 ustaz dan 123 santri.
Rencananya, Jumat (10/7/2020) hari ini, rapid test akan dilakukan kembali pada 500 santri.
Sementara untuk sisa penghuni lainnya, akan digelar secara bertahap tiga hari ke depan.
Baca: RI-GHA, Alat Rapid Test Covid-19 Buatan Indonesia, Dibanderol Cuma Rp 75.000 tapi Akurasinya Tinggi
Baca: Rekor 2.657 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Klaster Secapa AD Disebut Jadi Salah Satu Penyebabnya
Selain rapid test masif, 98 santri yang kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 diisolasi khusus.
Mereka tinggal terpisah dari ribuan santri lainnya.
Kronologi
Diberitakan oleh Banjarmasinpost.co.id, pihak Pondok Gontor menyampaikan rilis terkait santrinya yang positif.
Ketua 1 Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor, Ustaz Adib Fuadi Nuriz, menyampaikan kronologi kedatangan santri tersebut.
Santri itu diketahui sampai di pondok pada 17 Juni 2020 lalu dan berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia datang bersama rombongan IKPM dari Sidoarjo.
Ustaz Adib menuturkan, sang santri sudah membawa surat keterangan sehat.
Selain itu, juga disertakan surat pernyataan telah melakukan karantina mandiri terhitung sejak 6 sampai 16 Juni 2020.
Suratnya pun diketahui bermaterai, dilengkapi tanda tangan walinya.
Baca: Pondok Modern Gontor Tabayyun Santri Terpapar Covid-19, Walisantri Diminta Tenang
Baca: FAKTA Pondok Gontor Terpapar Corona: Seorang Santri Tertular dari Ayah, Tracing Langsung Dilakukan
Setelah berada di pondok, santri tidak mengeluhkan sakit dan beraktivitas seperti biasanya.
“Berdasarkan atas penelusuran tim IKPM dan koordinasi dengan Wakil Pengasuh Gontor 2, kami akan menjelaskan kronologinya. Santri tersebut berasal dari Sidoarjo, tiba pada 17 juni 2020 bersama rombongan IKPM Sidoarjo."
"Yang bersangkutan membawa surat keterangan sehat dan surat pernyataan telah melakukan karantina mandiri dari 6 Juni-16 Juni. Surat bermaterai dan ditandatangani walinya,” terang Ustaz Adib.
Ternyata sang santri tertular virus Covid-19 dari ayahnya.
Pihak Pondok Gontor mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo pada Kamis (2/7/2020).
Dalam informasi tersebut disampaikan ayah dari santri dinyatakan positif.
Tak lama kemudian sang santri dilakukan tes swab dan sampel dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Hasilnya, santri itu dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu (4/7/2020).
“Lalu pada 2 Juli ada info dari Dinkes Ponorogo, ayah dari santri tersebut dinyatakan positif, maka dilakukan swab pada anaknya, sampel dikirim ke BPLK Surabaya dan anaknya dinyatakan positif pada 4 Juli,” jelas Ustaz Adib.
Setelah hasil tes swab keluar dan dinyatakan positif, sang santri langsung dibawa ke rumah sakit.
Baca: Fasilitas Kesehatan Penuh, Perantau Surabaya Pilih Pulang ke Ponorogo, Bupati: Mereka Warga Kita
Baca: Guru SMA di Ponorogo Positif Corona, Disebut Tertular dari sang Ibu
Awalnya santri dibawa ke RS Aisyiyah Ponorogo.
Namun, kemudian dipindahkan ke RS Darmayu Ponorogo.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "FAKTA Pondok Gontor Terpapar Corona: Seorang Santri Tertular dari Ayah, Tracing Langsung Dilakukan"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Febia Rosada, Kompas.com/Muhlis Al Alawi)