TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Kamis (16/7/2020) malam dilanda banjir dan longsor.
Sebanyak empat warga dilaporkan meninggal akibat bencana itu.
Sedangkan empat orang mengalami luka berat dan satu orang luka ringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone mengatakan, lokasi daerah terdampak untuk sementara banjir di daerah ada 10 distrik di Kota Sorong.
"Salah satunya yang terkena banjir Gedung Karantina Pasien Covid-19 Diklat Kampung Salak Kelurahan Rufei," kata Herlin di Kantor Wali Kota Sorong, Jumat (17/7/2020).
Baca: Gakkum KLHK Amankan 8 Unit Truk Bermuatan Kayu Merbau di Sorong
Menurut Herlin, bencana longsor terjadi di Kelurahan Klademak, di belakang Kantor BRI Sorong, dan Puncak Cenderawasih.
Bencana longsor itu membuat dua rumah warga rusak parah.
Salah satu rumah yang rusak berada di wilayah perbukitan.
Warga yang berada di dalam rumah itu meninggal karena tertimbun longsor.
Herlin mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Remu, Kota Sorong, tetap waspada.
Sebab, hujan dengan intensitas tinggi diprediksi turun sampai besok.
Baca: Kampung Halamannya di Luwu Utara Dilanda Musibah Banjir Bandang, Evi Masamba Galang Donasi
Hujan deras melanda Kota Sorong dari Kamis sekitar pukul 17.30 WIT hingga malam hari.
Hujan itu membuat sejumlah jalan dan permukiman warga terndam banjir. Longsor pun terjadi di beberapa titik.
Banjir juga melanda Rumah Sakit Angkatan Laut Oetojo Sorong. Berdasarkan pantauan Kompas.com, banjir mencapai 40 centimeter pada Kamis malam.
Baca juga: Gubernur Duga Aktivitas Pertambangan Bauksit Penyebab Banjir di Kalbar
Sejumlah pasien pun dievakuasi ke tempat yang lebih aman karena banjir menggenangi sejumlah ruangan di lantai satu rumah sakit.
Banjir mulai surut menjelang tengah malam. Sejumlah jalan yang awalnya ditutup karena banjir kembali dibuka. (Kontributor Sorong, Maichel)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sorong, Warga Diminta Waspada"