News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramai Konten Video TikTok Penggemar Berciuman dengan Siluet Idol K-Pop, Psikolog Beri Tanggapan

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI - Jeonghan SEVENTEEN) Psikolog memberikan tanggapan terkait ramainya konten video TikTok yang memperlihatkan penggemar berciuman dengan siluet idol K-Pop.

TRIBUNNEWS.COM - Tengah ramai konten video TikTok yang memperlihatkan penggemar seolah-olah berciuman dengan siluet idol K-Pop.

Sebuah akun di Twitter, Sabtu (18/7/2020), membeberkan pendapatnya tentang tren di TikTok ini.

Ia tak setuju jika sejumlah penggemar mengikuti tren yang menurutnya tak pantas itu.

Diketahui, dalam beberapa video tangkapan layar video TikTok yang ia bagikan, memperlihatkan bagaimana para penggemar seolah-olah sedang bersama si idol.

Foto-foto itu memperlihatkan siluet seorang penggemar perempuan dengan anggota dari boyband K-Pop.

Baca: VIRAL Video TikTok Pasangan Menikah Sesuai Tebak Filter Instagram, Begini Perjalanan Cintanya

Baca: VIRAL Video TikTok Taraktakdung Milik Almira, Ketua OSIS SMAN 3 Sukabumi Ungkap Sejarahnya

Sang penggemar terlihat seolah-olah tengah berciuman dengan idolanya.

Bahkan, mereka membuat siluet idola K-Pop yang terlihat seperti mencium bibir, leher, hingga perut yang tengah hamil.

ILUSTRASI Foto idola K-Pop dibuat siluet seperti berciuman dengan penggemar (Twitter @ALittleBraver92)

Utas tersebut telah di-retweet 2,2 ribu kali dan mendapat 6,6 ribu tanda suka.

Pengunggah melanjutkan, tren tersebut awalnya dibuat oleh pengguna TikTok di luar negeri.

Kemudian, penggemar K-Pop di Indonesia mulai meniru untuk membuat video siluet dengan idolanya.

Lantas, bagaimana tanggapan psikolog soal tren tersebut?

Psikolog keluarga, Adib Setiawan, S Psi, M Psi, menyebut video TikTok yang dibuat oleh sejumlah penggemar tersebut merupakan kreativitas.

Namun, para penggemar seharusnya juga menjunjung norma-norma yang ada di Indonesia.

"Menurut saya ini lebih ke unsur kreativitas. Tapi harus menjunjung norma-norma, baik norma agama atau sosial," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/7/2020).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini