"Niatnya bulan buat cari untung, murni membantu, saya merasa kasihan mereka tidak punya kuota."
"Salah satu program pemerintah kan mencerdaskan kehidupan bangsa, nah saya melakukannya dengan cara ini," jawabnya.
Cak Cong menambahkan, semenjak informasi ada WiFi gratis untuk pelajar ramai di media sosial, kini warkopnya menjadi kelas dadakan.
Setidaknya sekitar 20 pelajar setiap harinya mengunjungi Warkop Pitu Likur untuk melakukan pembelajaran secara virtual.
Mereka terdiri dari tingkat SMP, SMA hingga SMK.
"Mulai jam 7 mereka ke sini biasanya ada yang sampai jam 9, tapi rata-rata sampai jam 12."
"Kebanyakan berasal dari luar Ngagel ada yang dari Sukolilo, dari luar kampung saya rata-rata," katanya.
Cak Cong terakhir berharap apa yang ia lakukan dapat ditiru oleh tempat usaha lain maupun orang-orang yang memiliki fasilitas WiFi untuk bisa menyediakannya secara gratis kepada para pelajar.
"Ini juga bisa jadi satu gerakan, karena di daerah-daerah lain juga butuh fasilitas internet," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)