TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Belang terduga pelaku fetish atau sejenis kelainan seksual mahasiswa di Surabaya mulai terungkap.
Mahasiswa berinisial G ini tersangkut kasus yang dikenal dengan "Fetish Kain Jarik" seperti dilaporkan oleh korbannya, pemilik akun twitter @m_fikri
G disebut-sebut pernah diarak warga karena kedapatan berbuat asusila di kamar kos.
"Kejadian sekitar tahun 2018, dia pernah ke-gap (Ketahuan) sama warga. Akhirnya sama warga diarak dengan membentangkan tulisan saya tidak akan mengulangi lagi. Kayaknya kasusnya sama tali-menali," kata Adnan Guntur (20), Presiden BEM FIB Unair, Kamis (30/7/2020).
Baca: Gilang Pelaku Fetish Kain Jarik Mahasiswa Unair Angkatan 2015, Kampus: Kami Tak akan Melindungi
Kata Adnan, di lingkungan kampus, G dikenal sebagai seorang biseksual. Ia kerap mencari calon korban dengan mengincar mahasiswa baru.
"Saya cerita dari latar belakang pelaku, dia memang benar mahasiswa sini bisa dibilang mahasiswa tua angkatan 2015. Dan track recordnya dari dulu seperti itu. Pas saya masih maba, angkatan saya mengeluhkan kalau didekati," ungkapnya.
"Teman-teman angkatannya tahu kok kalau dia memang gay. Sudah terkenal gitu," imbuhnya.
Untuk bisa berkomunikasi dengan calon korban, biasanya G melakukan pendekatan lewat media sosial.
Baca: Unair Bereaksi soal Viralnya Mahasiswa Lakukan Fetish Kain Jarik Berkedok Riset
"Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia dicari Instagramnya ngajak folbek terus dm minta nomor Whatsapp," ujarnya.
Saat akan melakukan eksekusi, G selalu menggunakan modus yang sama. Yaitu meminta calon korban membantunya untuk melakukan fetish jarik berkedok riset.
Berharap pelaku DO
Adapun kisah korban yang pertama viral dicuitkan oleh akun @m_fikris pada Rabu (29/7/2020).
Pemilik akun berharap pelaku yang berinisial G tersebut dikeluarkan dari kampus atau dipenjara.
Kepada Surya, pemilik akun tersebut membenarkan bahwa dirinya yang menulis utasan pelecehan seksual yang dilakukan oleh G.