TRIBUNNEWS.COM - Remaja bernama Putra Aji Adhari (16) sempat meretas atau 'hack' situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA).
Tak lama setelah kisahnya viral, Putra malah mengalami pengeroyokan hingga kondisinya kritis.
Bahkan ia harus menjalani operasi kepala demi kesembuhannya.
Remaja yang akan menduduki bangku SMA itu memang brilian pada bidang teknologi komputerisasi. Semua itu ia pelajari secara otodidak.
Dandi Saseno, abang dari Putra, mengatakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan berat terhadap adiknya itu kepada polisi.
Baca: Putra Ahi Adhari Peretas Situs NASA Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Kini Dirawat di RS Pusat Otak
"Kita serahin ke polisi bang. Iya katanya sudah ditangkap satu," ujar Dandi saat ditemui di kediamannya, di Jalan Sawo, Larangan, Tangerang, Sabtu (1/8/2020).
Pihak kepolisian memang sudah mengonfirmasi tentang penangkapan itu.
Satu pelaku yang belum disebutkan identitasnya itu ditangkap di wilayah Jawa Tengah.
"Jauh juga sudah pada kabur ya kayanya," sahut Dandi menanggapi.
Dandi meminta pihak kepolisian tegas memburu pelaku lainnya.
Bagi Dandi, adiknya sosok yang sangat cerdas dan berpotensi menjadi orang yang berprestasi bahkan membantu negara.
"Orangnya pinter, sayang-sayang, kasihan juga. Ya semoga pelaku-pelakunya ketangkep. Cepat diusut cepat ditangkap," ujarnya.
Diduga Dikeroyok saat Dini Hari
Keluarga mendapat kabar bahwa Putra Aji Adhari (16) dalam kondisi kritis karena dikeroyok kelompok remaja tidak dikenal, pada Rabu subuh pukul 05.00 WIB (22/7/2020).
Hal itu diungkapkan oleh Dandi Saseno, abang dari Putra, saat ditemui di kediamannya, di bilangan Jalan Sawo, Larangan, Tangerang, Sabtu (1/8/2020).
Darso, sang ayah, dikabari teman Putra melalui sambungan telepon.
"Tahunya dikabarin temannya, Putra sudah di rumah sakit. Orang tua sih dikabarin jam 05.00 WIB subuh," ujar Dandi.
Baca: Remaja Peretas NASA Kritis Usai Dikeroyok, Dikabarkan Satu Pelaku Ditangkap di Jawa Temgah
Dandi memperkirakan, kejadian pengeroyokan terhadap adiknya terjadi pada malam dini hari.
"Mungkin ya kejadian malamnya," ujarnya.
Saat ini, Putra yang memiliki kemampuan di bidang peretasan itu tengah terbaring kritis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta Timur.
Bagian kepalanya terluka parah lantaran tulang tempurungny ada yang retak, karena pukulan benda tumpul saat dikeroyok itu.
Dandi mengatakan, malam ini adiknya akan menjalani operasi kepala.
Ia berharap operasi berhasil dan adiknya segera sembuh.
Pihak kepolisian tidak mengatakan jelas waktu kejadian.
Kapolsek Ciledug, Kompol Ali Yusron hanya menjelaskan Putra dikeroyok sejumlah remaja di bilangan Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug, Tangerang, pada hari Rabu (22/7/2020).
Satu pelaku sudah ditangkap di Jawa Tengah, dan tengah menyelidiki dugaan pelaku lainnya.
Diketahui, Putra sempat viral dan menjadi perbincangan masyarakat, karena mampu meretas situs institusi besar.
Paling mencengangkan, Putra pernah meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA).
Operasi Kepala Biaya Capai Rp 200 Juta
Putra Aji Adhari (16) kini terbaring kritis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta Timur.
Malam ini, remaja yang pernah meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) itu akan dioperasi bagian kepalamya.
Putra menderita luka parah di sekujur tubuhnya setelah dikeroyok kelompok remaja tidak di kenal di bilangan Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020).
Namun yang terparah adalah luka di bagian kepalanya, tepatnya di sekitar area telinga kiri.
Dandi Saseno, abang dari Putra mengatakan, tulang tempurung kepalanya ada yang retak dan harus diangkat agar tidak menghambat darah.
"Jadi kepalanya harus dioperasi biar enggak nyumbat darahnya," ujar Dandi saat ditemui di kediamannya, Jalan Sawo, Larangan, Tangerang, Sabtu (1/8/2020).
Dandi mengatakan, Putra sudah dirujuk ke RSPON pada Jumat (31/7/2020), namun remaja yang akan duduk di bangku SMA itu harus menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.
"Tadinya di Sari Asih seminggu lebih. Di Sari Asih jahit jahit sudah kan, cuma ini mau operasi makanya dirujuk ke RSPON, di Sari Asih enggak ada alatnya. Semalam baru dipindahkan," ujarnya.
Operasi kepala tidak murah, Dandi mengungkapkan, biayanya mencapai Rp 200 juta.
"Kurang lebih 200 lah, Rp 200 juta," ujarnya.
Dandi mengatakan, Putra yang masih 16 tahun itu sudah bekerja di rumah, dan teman kerjanya mulai donasi untuk mengurangi beban berat biaya operasi itu.
"Alhamdulillah sih sampai saat ini ada yang bantu sih. Dari temannya, teman kerjanya. Kan si Putra kerja juga, kerja dari rumah sistem kontrak gitu," ujarnya.
Meski sudah mendapat bantuan, namun Rp 200 juta tetap biaya yang besar.
Putra tidak memiliki BPJS, dan membutuhkan sokongan dana untuk penanganan medisnya.
"Cuma biaya segitu gede juga ya," ujarnya.
Dandi hanya berharap operasi berhasil dan bisa melihat adiknya yang memiliki intelijensia di atas rata-rata itu bisa hidup normal kembali.
"Ya doain saja bang, semoga Putra sembuh," harapnya. (TribunJakarta.com/ Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Remaja Peretas NASA Kritis Usai Dikeroyok, Keluarga Minta Polisi Tegas Buru Pelaku