Hal ini pun diamini oleh Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait, yang menjuga melihat Dingo sebagai bagian dari cerita rakyat yang harus segera didokumentasikan dengan baik.
"Dingo ini juga merupakan cerita rakyat yang harus dilestarikan sehingga kisahnya bisa diturunkan ke anak cucu kita," kata dia.
Christian mengakui baru sedikit cerita rakyat asli dari Papua yang sudah dibukukan, namun kini sudah ada beberapa lembaga yang peduli dan mulai melakukan hal tersebut.
Baca: Repatriasi 91 Satwa Endemik Indonesia dari Filipina
Menurut dia, kekayaan alam Papua juga dibarengi dengan cerita rakyat yang jumlahnya belum dapat dipastikan.
"Baru sekitar 20 (cerita rakyat) yang sudah dibukukan dan yang belum sangat banyak," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Dingo, Anjing Bernyanyi Papua yang Viral, Dianggap Sakral Suku Moni di Pegunungan Carstensz