News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aneh, Beberapa Saat Setelah Dukun Air Mulai Ritual Jasad Saad Muncul Dari Dasar Sungai Manggar

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sugiarta saat melakukan penyelaman mencari korban diterkam buaya, Minggu (9/8/2020).

 TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Warga di Sungai Manggar, Belitung Timur melakukan upacara ritual adat.

Upacara ini dilakukan untuk mencari warga yang hilang karena diserang buaya saat mencuci timah di Sungai Manggar.

Aneh, beberapa saat setelah Dukun Air, Ki Usman menggelar ritualnya, jenazah pun tiba-tiba muncul dengan tubuh utuh.

Momen timbulnya korban digigit buaya bersamaan dengan dilakukan ritual pencarian suku adat kampung.

Adalah Kik Usman, warga Dusun Langkang, Desa Lintang, yang sudah 13 tahun dipercayakan menjadi tetua adat air atau lebih dikenal masyarat Belitung dengan sebutan istilah dukun air.

Dia berkisah, awalnya dia mengetahui kekajadian karena ada pihak keluarga korban yang menghubunginya, karena berbeda wilayah tetua adat dia menghormati tetua adat kampung setempat, dan baru dapat membantu setelah ada permintaan bantuan dari tetua adat kampung baru lah dia berani.

Plt Camar manggar, Fitri Zakia (tengah jilbab biru) saat mendatangi lokasi kejadian. Minggu (9/8/2020) (posbelitung/suharli)

"Warga Jadi saya mau kerjakan kalau sudah ada istilahnya betare (izin) kemarin ada tiga dukun kampung (tetua adat) meminta bantu ya saya datang.

Saya dukun aik, Desa Lintang jadi saya minta bantuan juga dengan dukun kampung (tua adat) setempat," ujar Kik Usman ditemui usai proses evakuasi jenazah korban. Senin (10/8/2020).

Baca: Hilang saat Cuci Timah di Sungai, Seorang Penambang di Belitung Tewas Diterkam Buaya

Dia mengaku semalam pun sebenarnya dia sudah mengusulkan agar menggunakan ritual adat karena di Belitung ada adat istiadatnya.

"Semalam saya sudah bilang juga pakai lah suku adat (ritual adat). Kalau di Belitung ini memang adatnya seperti itu," ujarnya.

Ritual adat yang dilakukan oleh tetua adat mengaharuskan pencarian oleh tim SAR gabungan untuk istirahat sejebak dan naik ke darat, dan kemudian barulah dimulai ritual adat.

"Mungkin secara istilah semalam penunggu itu sudah datang sama kami, disampaikannya kalau saya tidak datang dia tidak mau kasih.
Tadi saya minta lepas, ya dilepas," ujarnya.

Kik Usman menyampaikan ritual suku adat sempat direncanakan dilakukan malam hari namun karena belum ada orang yang memintanya dirinya pun tidak berani melangkahi.

"Jadi saya mau kerjakan kalau sudah ada istilahnya betare (izin) kemarin ada tiga dukun (tetua adat) minta bantu jadi saya baru bisa bantu," ujarnya.

Sebelumnya Kik usman juga sudah pernah ritual adat saat kejadiam orang tertimpa tanah 10 hari di kecamatan Gantung tidak ditemukan, setelah dilakukan ritual adat, selang tak lama jenazah tersebut ditemukan utuh.

Proses Ritual Adat

Minggu (9/8/2020), Saad diterkam buaya, saat ia sedang mencuci pasir timah di Sungai Manggar. Saat itu ia hilang karena diseret ke dalam air.

Pencairan dilakukan, namun Saad tak kunjung ditemukan.

Senin (10/8/2020), pencarian kepada Saad kembali dilakukan. Namun kali ini, pencarian melibatkan dukun dan menggelar ritual adat.

Ritual adat ini dipimpin oleh Ki Usman yang merupakan dukun air.

Saat Dukun Air menyebut nama Saad, korban diterkam buaya, seketika mayat pria berusia 50 tahun itu langsung timbul dari dalam aliran Sungai Manggar.

Sebelumnya pencarian sudah dilakukan sejak mulai pukul 07.00 pagi WIB dan dihentikan sejenak sekitar pukul 09.00 untuk dilangsungkan ritual adat.

Tak lama selang lima menit bertepatan dengan Ki Usman memanggil nama korban diterkam buaya jenazah tersebut timbul dari air.

Tim Basarnas saat melakukan pencarian korban diterkam buaya tenggelam ke dalam air di Sungai Manggar. (Suharli/Pos Belitung)

Warga sekitar yang melihat kejadian itu pun langsung berteriak histeris karena melihat mengapungnya jenazah saad.

Jarak ditemukannya korban tidak berjauhan dari lokasi diterkamnya buaya yakni sekitar 50 meter.

Timsar Gabungan pun langsung bergegas menghampiri jenazah tersebut.

 Diwartakan sebelumnya, pencarian hari kedua Saad (50) korban diterkam buaya dan tenggelam di Sungai Manggar Desa Lalang Jaya dimulai pukul 07.00 oleh tim sar gabungan.

Baca: 4 Kisah Buaya Seret Tubuh Manusia, Anak & Istri Teriak Histeris hingga Selamat dengan Luka Robek

Baca: Seekor Buaya 4,8 M Usia 112 Tahun Terkam Warga, Sempat Mengamuk saat Dilumpuhkan, Diangkut Buldoser

Kepala Desa Lalang Jaya, Artono mengatakan Minggu (9/8) pihak keluarga tetap melanjutkan pencarian hinga pukul 01.00 dini hari.

"Tadi mulai pukul 08.00, menggunakan perahu karet, menyisir lagi sungai," ujarnya kepada posbelitung, Senin (10/8/2020).

Pencarian dengan metode penyisiran pola paralel yang dibagi menjadi dua area.

Pantauan posbelitung, tim Rescue Pos SAR Belitung, BPBD Belitung Timur Melakukan penyisiran di Search Area I menggunakan Rubberboat Pos SAR Belitung dan Rubberboat BPBD Belitung Timur, dengan Luas Area Pencarian sekitar 500 meter.

Wartakan sebelumnya, seorang warga Kecamatan Manggar diterkam buaya saat sedang membersihkan timah di perairan Sungai Manggar sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepala Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim menyampaikan korban bernama Saad (50) pada saat kejadian sedang membersihkan pasir timah di pinggiran sungai manggar pada saat itu buaya menerkam korban dari belakang.

Baca: Buaya Raksasa Berusia 100 Tahun Dianggap Titisan Siluman, Kepala dan Tubuh Dikubur Terpisah

Baca: Buaya 7 Meter Terkam Seorang IRT Saat Akan Buang Hajat di Pinggir Sungai di Mamuju

"Korban (nama saad) sedang mencuci timah, Tiba-tiba dari arah belakang korban di terkam buaya Kemudian korban di bawa buaya ke tengah sungai," ujar Rahmad kepada Posbelitung, Minggu (9/8/2020).

Dia mengatakan sempat ada saksi mata yang melihat korban dibawa buaya, yang kemudian mencoba menolong dengan cara di tabrak menggunakan perahu dan korban terlepas dari gigitan buaya, namun korban saat dicari hilang tidak ketemu.

Terdengar teriakan aauu, ketika tangan korban sudah di mulut buaya.

Kejadian ini disaksikan langsung oleh rekan korban, Sugiarta.

Peristiwa warga diterkam buaya di aliran sungai Manggar, Desa Lalang Jaya sempat dilihat Sugiarta.

Saat kejadian Sugiarta berada diseberang sungai, ketika sedang melimbang timah dirinya mendengar teriakan Saad (50) warga yang diterkam buaya.

Menurutnya saat kejadian memang tidak terlihat adanya buaya karena menyelam, tiba-tiba terdengar teriakan.

"Beliau itu ditepi. Teriak Beliau Aauu katanya, saya pikir panggil Tugau, ada kawan yang namanya Tugau soalnya. Saat saya noleh saya lihat tangan kiri beliau ini sudah digigit buaya, tangan kanan megang pelepah nipah, sekejab sudah kedalam,Posisi saya saat ngelimbang melihat belau ditarik langsung saya lepas tali perahu saya nyeberang sudah tidak terlihat lagi," ungkap Sugiarta kepada Posbelitung, Minggu (9/8/2020).

Sugiarta sempat melihat korban sudah diseberang dalam kondisi tangan Saad ditarik buaya, lalu tenggelam kembali.

Melihat kali keduanya, Sugiarta menabrakan perahunya ke badan buaya sehingga korban dilepaskan, namun korban saat ini masih belum dapat ditemukan.

Sugiarta juga belum dapat memastikan korban kembali dibawa buaya tenggelam ke dalam air.

Pantauan Posbelitung.co, Sugiarta bersama keluarga korban turut turun menyelam mencari korban.

Warga memadati bantaran sungai manggar tempat lokasi kejadian warga diterkam buaya. Minggu (9/8/2020) 

Buaya Sepanjang Empat Meter

Buaya yang menerkam warga di perairan Sungai Manggar diperkirakan panjang empat meter.

Kepala Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim mengatakan sudah melakukan penyisiran mengunakan perahu karet di seputar lokasi.

"Sempat tadi kami melihat buaya ujurannya sekitar dua meter, tapi bukan buaya yang itu. Menurut saksi yang melihat ukuran buaya sekitar empat meter," ungkap Rahmat kepada Posbelitung saat ditemui dilokasi pencarian korban, Minggu (9/8/2020).

Proses pencarian korban diterkam buaya mengunakan dua perahu karet oleh tim sar gabungan.

Mereka menggunakan metode circle dalam dalam pencarian korban.

Menurut Rahmat seputaran sungai Manggar memang sering ditemui warga sekitar muncul buaya, namun kejadian diterkam buaya di area tersebut baru kali ini terjadi.

Kepala Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim menyampaikan korban bernama Saad (50) pada saat kejadian sedang membersihkan pasir timah di pinggiran sungai manggar pada saat itu buaya menerkam korban dari belakang.

"Korban (Saad--red) sedang mencuci timah, Tiba-tiba dari arah belakang korban di terkam buaya. Kemudian korban dibawa buaya ke tengah sungai," ujar Rahmad kepada posbelitung, Minggu (9/8/2020).

Dia mengatakan, sempat ada saksi mata yang melihat korban dibawa buaya, yang kemudian mencoba menolong dengan cara ditabrak menggunakan perahu dan korban terlepas dari gigitan buaya, namun korban saat dicari hilang tidak ketemu.

Pencarian Sejak Pagi

Pencarian hari kedua Saad (50) korban diterkam buaya dan tenggelam di Sungai Manggar Desa Lalang Jaya dimulai pukul 07.00 oleh tim sar gabungan.

Kepala Desa Lalang Jaya, Artono mengatakan Minggu (9/8) pihak keluarga tetap melanjutkan pencarian hinga pukul 01.00 dini hari.

"Tadi mulai pukul 08.00, menggunakan perahu karet, menyisir lagi sungai," ujarnya kepada posbelitung, Senin (10/8/2020).

Pencarian dengan metode penyisiran pola paralel yang dibagi menjadi dua area.

Pantauan posbelitung, tim Rescue Pos SAR Belitung, BPBD Belitung Timur Melakukan penyisiran di Search Area I menggunakan Rubberboat Pos SAR Belitung dan Rubberboat BPBD Belitung Timur, dengan Luas Area Pencarian sekitar 500 meter.

Wartakan sebelumnya, seorang warga Kecamatan Manggar diterkam buaya saat sedang membersihkan timah di perairan Sungai Manggar sekitar pukul 11.30 WIB.

Kepala Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim menyampaikan korban bernama Saad (50) pada saat kejadian sedang membersihkan pasir timah di pinggiran sungai manggar pada saat itu buaya menerkam korban dari belakang.

"Korban (nama saad) sedang mencuci timah, Tiba-tiba dari arah belakang korban di terkam buaya. Kemudian korban di bawa buaya ke tengah sungai," ujar Rahmad kepada Posbelitung, Minggu (9/8/2020).

Dia mengatakan sempat ada saksi mata yang melihat korban dibawa buaya, yang kemudian mencoba menolong dengan cara di tabrak menggunakan perahu dan korban terlepas dari gigitan buaya, namun korban saat dicari hilang tidak ketemu.

Terdengar teriakan aauu, ketika tangan korban sudah di mulut buaya.

Kejadian ini disaksikan langsung oleh rekan korban, Sugiarta.

Peristiwa warga diterkam buaya di aliran sungai Manggar, Desa Lalang Jaya sempat dilihat Sugiarta.

Saat kejadian Sugiarta berada diseberang sungai, ketika sedang melimbang timah dirinya mendengar teriakan Saad (50) warga yang diterkam buaya.

Menurutnya saat kejadian memang tidak terlihat adanya buaya karena menyelam, tiba-tiba terdengar teriakan.

"Beliau itu ditepi. Teriak Beliau Aauu katanya, saya pikir panggil Tugau, ada kawan yang namanya Tugau soalnya. Saat saya noleh saya lihat tangan kiri beliau ini sudah digigit buaya, tangan kanan megang pelepah nipah, sekejab sudah kedalam,Posisi saya saat ngelimbang melihat belau ditarik langsung saya lepas tali perahu saya nyeberang sudah tidak terlihat lagi," ungkap Sugiarta kepada Posbelitung, Minggu (9/8/2020).

Sugiarta sempat melihat korban sudah diseberang dalam kondisi tangan Saad ditarik buaya, lalu tenggelam kembali.

Melihat kali keduanya, Sugiarta menabrakan perahunya ke badan buaya sehingga korban dilepaskan, namun korban saat ini masih belum dapat ditemukan.

Sugiarta juga belum dapat memastikan korban kembali dibawa buaya tenggelam ke dalam air.

Pantauan Posbelitung.co, Sugiarta bersama keluarga korban turut turun menyelam mencari korban.

Warga memadati bantaran sungai manggar tempat lokasi kejadian warga diterkam buaya. 

(Posbelitung.co/Suharli)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kisah Dukun Air Kik Usman Tentang Serangan Buaya di Sungai Manggar, Ritual Adat dan Minta Dilepas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini