Hellen Kurniati, pakar buaya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyebutkan buaya muara dengan nama latin Crocodylus porosus ini merupakan salah satu jenis buaya yang ganas dan berbahaya.
Pasalnya, hewan ini berada di atas dalam rantai makanan sehingga jenis mangsa buaya akan berubah seiring umur dan ukurannya.
"Kalau masih bayi, dia makannya ya anak ikan atau kodok, besar sedikit akan makan ikan. Semakin besar ukuran buaya, mangsanya akan semakin besar juga untuk mencukupi kebutuhannya," katanya dikutip dari kompas.com.
Namun, dalam banyak kasus di mana manusia menjadi korban keganasan buaya di Indonesia, penyebabnya adalah manusia yang lalai ketika berada di wilayah habitat buaya.
"Pada dasarnya buaya adalah hewan agresif dan ganas. Kadang manusia yang harus berubah perilakunya agar tidak menjadi sasaran keganasan buaya. Misalnya, tidak masuk ke wilayah habitat buaya agar tidak jadi korban," tuturnya.
"Misalnya, di daerah pesisir pantai di Kupang, sudah dipasang untuk tidak berenang atau memancing di wilayah habitat buaya muara, tetapi kadang tidak diindahkan," tambah Hellen.
Hellen pun menceritakan pengalamannya saat dia dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kupang memilih untuk menangkap induk buaya muara di pesisir pantai untuk ditangkarkan agar tidak terjadi gesekan dengan aktivitas manusia.
"Karena tingkat kesadaran warga masih rendah, dan kita ingin tidak ada lagi ada kasus serangan buaya, kita cari induk buaya untuk ditangkarkan," katanya.
Selain buaya muara, ada tiga jenis buaya yang hidup di Indonesa.
Buaya irian (Crocodylus novaeguneae) yang hidup di wilayah Papua.
Buaya Kalimantan (Crocodylus raninus) yang banyak ditemui di pulau-pulau di Kalimantan.
Dan Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) yang banyak ditemui di Pulau Sumatera.
Dari keempat jenis tersebut, buaya muara merupakan yang paling ganas dan berbahaya.
Sebab, Crocodylus porosus dapat mencapai panjang maksimal hingga 7 meter, sementara tiga jenis lainnya hanya 5 meter.
"Dari sejumlah kasus, buaya muara yang paling banyak menyerang manusia," ujar Hellen
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mandi di Sungai Depan Rumah, Munjis Tewas Diterkam Buaya, Dada dan Wajahnya Terluka