Untuk menghilangkan jejak dengan harapan tak diendus polisi, tersangka mengganti nomor ponselnya.
Tidak itu saja, tersangka juga menjual ponselnya dan menukar dengan ponsel lain.
Setelah itu, Bayu berangkat ke Surabaya naik angkutan umum. Ia hanya berbekal beberapa potong baju.
Polisi yang mencurigai Bayu sejak korban ditemukan, langsung mencari Bayu. Begitu polisi datang, tersangka sudah kabur duluan.
Akhirnya, polisi hampir dua pekan lebih nyanggong di sekitar rumah tersangka.
Sampai-sampai ada yang menyamar sebagai penjual bakso atau pedagang kerupuk.
Namun tersangka tak menampakkan batang hidungnya.
Akhirnya, polisi mencari dengan cara lain untuk meringkus pembunuh berdarah dingin itu.
Mulai pelacakan dengan cara modern hingga bergerak secara mobile.
Sampai akhirnya, tersangka terdeteksi sedang berada di sebuah tempat bermain game online.
"Karena tepergok, dia tidak bisa kabur. Tersangka langsung dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Kecurigaan polisi yang mengarah ke tersangka Bayu berawal saat petugas tengah menyelidiki kematian Irine.
Semua orang dekatnya dimintai keterangan dan mengarah pada tersangka.
Apalagi, di ponsel korban terlihat kerap chatting via WhatssApp dan beberapa kali telepon.