Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Mantan Bupati Indramayu, Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Yance diketahui meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, kemungkinan Yance sudah meninggal dunia saat masih di rumah.
"Saya mendapat laporan meninggalnya bapak (Yance) pada pukul 09.15 WIB di RSUD Indramayu," ujarnya.
Masih dijelaskan Deden Bonni Koswara, Yance tidak dirawat di rumah sakit sebelumnya.
Ia masuk RSUD Indramayu sekitar pukul 09.00, namun saat diperiksa sudah meninggal dunia.
Baca: Seorang Anggota TNI di Indramayu Terpapar Covid-19, Diduga Tertular Saat Bertugas di Papua
Dugaan kuat, mantan Bupati Indramayu tersebut meninggal dunia secara mendadak disebabkan oleh serangan jantung.
"Kemungkinan besarnya karena serangan jantung," ujar dia.
Ia juga menyampaikan, untuk mendiagnosis secara pasti penyebab kematian harus dilakukan autopsi terlebih dahulu.
Hanya saja, pihak keluarga memilih untuk membumikan jenazah tanpa dilakukan autopsi.
"Sebelumnya selama ini gak ada sakit yang kronis kecuali keluhan biasa saja," ujarnya.
Profil Lengkap Yance, Pernah Nyalon Gubernur Jabar
Irianto MS Syafiuddin atau Yance, meninggal dunia, Minggu (16/8/2020).
Mantan Bupati Indramayu tersebut meninggal pada 09.15 WIB.
Berdasarkan laman profilnya di Kangyance.com, selama hidupnya, Yance dikenal sebagai seorang politikus yang mengemban berbagai jabatan publik.
Pria kelahiran Ambon, 27 Oktober 1955 itu pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat 2009-2015 dan menjabat sebagai Bupati Indramayu.
Sebagai kepala daerah di Indramayu tersebut, Yance menjabat dua periode.
Periode pertama yaitu pada 2000-2005 dan periode kedua pada 2005-2010.
Sepak terjangnya dalam dunia politik tak berhenti di situ.
Suami dari Hj Anna Sophanah tersebut juga pernah mencalonkan diri menjadi calon Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018.
Dia yang berpasangan dengan mantan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim diusung oleh Partai Golkar.
Namun, mereka gagal jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Yance dan pasangannya hanya memperoleh 2.448.358 suara atau 12,17 persen dari suara sah.
Karena itu, dia memperoleh peringkat ke-4 dalam kontestasi Pilgub Jabar tersebut.
Asal Mula Nama "Yance"
Masih menurut laman Kangyance.com, rupanya Syafiuddin atau Yance memang memiliki darah keturunan Indramayu.
Ayah dan ibunya, H. Mursyid Ibnu Syafiuddin maupun Hj. Nyi Iyeng merupakan keturunan asli orang Indramayu.
Adapun Yance memang lahir di Ambon lantaran saat itu ayahnya menjalankan tugas negara.
Untuk menggambarkan perjalanan diri ayahnya dari Irian menuju Ambon (Irian to Ambon), maka dia diberi nama Irianto.
Namun, tetangga H Murysid di Ambon kesulitan memanggil nama Irianto.
Akhirnya, Irianto justru lebih akrab dipanggil Yanto.
Hingga akhirnya, panggilannya berubah, dengan lafal orang Ambon, jadi "Yance".
Pengalaman Kang Yance:
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tahun 2014 - 2019
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2016
Bupati Indramayu dua periode 2000-2005 dan 2005-2010
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu 2004-2009
Ketua PWI Kabupaten Indramayu
Ketua FKDPM (Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas)
Wakil Ketua Partai Golkar tahun 1998
Ketua Pembina DPC KWRI Kabupaten Indramayu tahun 1998
Ketua I Perbasi dan Ketua Bidang Pengadaan Dana KONI Indramayu tahun 1998
Ketua KADINDA tahun 1998
Ketua BPC GAPENSI Kabupaten Indramayu tahun 1997
Ketua DPD Organda Kabupaten Indramayu tahun 1997
Ketua BPC HIPMI tahun 1990-1993
Ketua Pemuda Pancasila Indramayu tahun 1987 (3 periode)
Dimakamkan di Halaman Belakang Rumah
Mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Yance rencananya akan dimakamkan di halaman belakang rumahnya.
"Pesan dari Ibu (Anna Sophanah) katanya dimakamkan di halaman belakang," ujar salah seorang karyawan di rumah Yance kepada Tribuncirebon.com, Minggu (16/8/2020).
Pantauan Tribuncirebon.com, sejumlah orang terlihat sedang menggali tanah di halaman belakang rumah almarhum di Jalan Letnan Sutejo, Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Makam almarhum tepatnya berada di samping pagar beton belakang rumah.
Sementara, jenazah hingga saat ini masih berada di rumah duka dan dilakukan pengajian.
Keluarga pun hingga pukul 12.00 WIB masih menunggu kedatangan istri dan anak-anaknya yang masih dalam perjalanan dari Jakarta ke rumah duka.
"Ibu masih di perjalanan, infonya sudah sampai Tukdana," ujar dia.