News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dari 4.800, Hanya 71 SMA di Jabar yang Dapat Izin Laksanakan Belajar Tatap Muka, Ini Daerahnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Kelurahan Jatirahayu membimbing para siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saat para siswa tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Dinas Pendidikan ( Disdik) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, hanya 71 dari 4.800-an SMA atau SMK atau sederajat dan SLB yang mendapat lampu hijau untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar ( KBM) secara tatap muka pekan ini.

Angka itu diperoleh berdasarkan hasil verifikasi para pengawas dan kantor cabang dinas di 282 kecamatan berstatus kawasan zona hijau Covid-19 di kota dan kabupaten se Jawa Barat.

Dari 71 sekolah yang telah terverifikasi siap melakukan KBM secara tatap muka, terdiri dari 38 SMA, 28 SMK, dan lima SLB.

Baca: Jelang Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi, Baru 42 Guru yang Siap Tes Swab

Dengan rata-rata per kecamatan zona hijau terdapat dua sekolah yang siap menyelenggarakan KBM tatap muka.

"Untuk daerah kabupaten/kota mana saja yang sudah ada sekolah yang siap menggelar KBM tatap muka, ada di Wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Majalengka, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cirebon, Subang dan beberapa wilayah yang kita globalkan rata-rata sekolahnya berada di daerah pelosok atau perkampungan, yang tidak ada konektivitas internet (blank spot), atau kalaupun ada kualitas jaringannya (internet) rendah," ujarnya saat ditemui di sela kegiatannya di Jalan Pasteur, Kota Bandung. Selasa (18/8/2020).

Baca: Klaster Sekolah Bermunculan, Satgas Covid-19 Angkat Bicara Singgung Izin Pembelajaran Tatap Muka

Disinggung mengenai kemungkinan, adanya pergeseran kondisi status zona Covid-19, seperti dari hijau ke kuning, menurut Dedi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat untuk memantau kestabilan pergerakan dari kondisi tersebut.

"Kenapa dari 228 kecamatan zona hijau tidak kami buka semua, karena kami memerlukan evaluasi dari kestabilan kondisi tiap kabupaten/kota, karena apabila kondisinya berubah maka kebijakannya pun akan berubah. Bahkan, dari 71 sekolah ini masih ada kemungkinan bertambah atau mungkin berkurang," ucapnya.

Dedi menambahkan, berdasarkan evaluasi tersebut, pihaknya pun akan menerapkan pembukaan KBM tatap muka di jenjang pendidikan SMP dan SD secara bertahap.

Baca: Pembukaan Sekolah Tatap Muka Munculkan Klaster Baru, Ibarat Buah Simalakama 

Terlebih, pengajuan pembukaan KBM tatap muka, hingga kini masih banyak dan terus berlangsung.

"Berdasarkan hasil evaluasi dan pengajuan pembukaan sekolah yang masih berlangsung, maka untuk KBM tatap muka di jenjang SMP dan SD akan dilakukan dari kestabilan penerapan di jenjang SMA/SMK/SLB yang terus dievaluasi setiap dua pekan. Kalau kondisi ini terus stabil, maka kemungkinan Bulan September untuk SMP sudah bisa dimulai," ucapnya. (Cipta Permana)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Inilah Kabupaten dan Kota di Jabar yang Siap Melaksanakan KBM Tatap Muka Jenjang SMA Pekan Ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini