Laporan Serambi Indonesia Yusmandin Idris
TRIBUNNEWS.COM, BIREUENÂ - Dua ABK Musnan dan Syakban yang meninggal di Kapal Cina beberapa waktu lalu adalah saudara sepupu.
Keduanya dikuburkan satu liang di belakang rumah Syakban di Desa Paku, Lancang, Jangka, Bireuen.
Usai prosesi penerimaan jenazah Musnan dan Syakban di dua rumah duka Desa Pante Paku, Peusangan Bireuen, sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (18/08/2020), perangkat desa langsung berembuk dengan keluarga.
Dan disepakati kemudian di fardhu kifayahkan kembali mulai dari dimandikan, dikafankan dan disembahyangkan di masing-masing dua rumah duka.
Keuchik Pante Paku, Syarimunis Ahmad didampingi Sekdesnya M Al Fadhil serta imum desa Tgk Zulkarnaini mengatakan, prosesi selanjutnya menjadi tanggungjawab perangkat desa, karena dua rumah duka, perangkat desa membagi tugas masing-masing kepala dusun dan warga.
Amatan Serambinews.com sekitar pukul 04.00 WIB, sekdes memanggil masing-masing kepala dusun untuk segera membantu prosesi fardu kifayah, liang lahat sudah disiapkan sejak pagi di dekat rumah orang tua Syakban.
Baca: Dinsos Aceh Jemput Jenazah Dua ABK yang Diselundupkan ke Batam
Sebelum jenazah tiba, orang tua Syakban bernama Ratina Ahmad kepada Serambinews.com mengatakan, mereka berdua adalah sepupuan.
Ia meminta biar dikuburkan berdua di dekat rumahnya.
Berbagai persiapan lain juga terlihat sudah siap seperti peti jenazah dan lainnya di rumah masing-masing.
Sebelumnya, Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Musnan (22) dan Syakban (26) tiba di rumah duka di Dusun Tgk Dilancang, Desa Paku, Jangka, Bireuen, Selasa (18/8/2002) dinihari.
Sanak keluarga bersama ratusan warga Desa Paku, Jangka Bireuen sejak magrib, Senin (17/08/2020) sudah menunggu kedatangan jenazah tersebut.
Warga sesak memadati dua rumah, satu rumah di Dusun Barat dan satu lainnya di Dusun Tgk Dilancang, Desa Paku, Jangka Bireuen.
Dua rumah berbeda tapi masih dekat namun beda dusun.
Baca: PNS Tiba-tiba Berlutut di Depan Bupati Aceh Utara setelah Upacara, Menangis Minta Ini untuk Istrinya