TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Fenomena pohon pisang yang tumbuh secara tak lazim menghebohkan masyarakat Jambi.
Di Kabupaten Kerinci, ada pohon pisang yang berbuah tanpa batang dan daun.
Kemudian di Sarolangun, pohon pisang tiga kali berbuah dengan total 12 tandan.
Beberapa orang warga mengaitkan fenomena ini dengan keajaiban dan hal-hal mistis.
Bahkan ada yang menyebut pisang ajaib ini bisa dijadikan obat.
Baca: Pohon Pisang Unik dan Tak Wajar di Lamongan Hebohkan Warga, Tinggi 40 Cm tapi Sudah Berbuah
Pisang berbuah tanpa batang dan daun
Di Kabupaten Kerinci, warga dihebohkan dengan pohon pisang yang berbuah tanpa daun dan batang.
Pohon pisang itu merupakan milik seorang warga Desa Koto, Majidin Hilir, Kabupaten Kerinci, Jambi, Deri Kasigi.
Lantaran tak seperti pohon pisang pada umumnya, warga pun menjadikannya sebagai tontonan.
"Banyak warga yang datang karena pisang saya tumbuh dari dalam tanah. Memang aneh, pisang berbuah tanpa batang dan daun," kata Deri.
Pisang milik M Toyib tiga kali berbuah total 12 tandan
Sedangkan di Kabupaten Sarolangun, Jambi, sebuah pohon pisang tumbuh tak seperti biasanya.
Pohon pisang tersebut sudah tiga kali berbuah dengan total 12 tandan.
Selain itu, pohonnya pun bercabang membentuk huruf V.
Masing-masing batang yang bercabang dua mengeluarkan dua jantung.
"Totalnya ada empat," tutur dia.
Toyib melarang jika ada warga yang memanfaatkan pisangnya untuk sesuatu yang mistis.
Sebab dia meyakini pohon pisang itu adalah berkat dari Tuhan.
Pisang dengan tandan 2 meter
Di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, sebuah pohon pisang berbuah dengan tandan sepanjang lebih dari 2 meter.
Pohon pisang itu tumbuh di Desa Rengas Bandung, Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Keberadaan pohon pisang itu sontak menarik perhatian warga.
"Panjang buahnya itu hampir menyentuh tanah. Kita berharap pemerintah setempat bisa mengembangkan pisang seperti ini," kata warga setempat, Hardianto.
Penjelasan ahli
Menurut ahli, fenomena pisang berbuah tak normal bisa saja terjadi. Ada penjelasan ilmiah terkait hal tersebut.
Bukan termasuk hal gaib, namun tumbuhan tersebut memiliki kromosom lebih dari satu sel, atau disebut poliploid.
Faktor mutasi berperan sehingga pertumbuhan pohon pisang menjadi tak lazim.
Mutasi bisa disebabkan lantaran alam, senyawa kimia karsiogenik, serangan hama hingga paparan sinar ultraviolet yang berlebih.
"Umumnya 3, di alam bisa terjadi perubahan atau mutasi karena proses adaptasi. Peluang pisang bermutasi memang besar dibanding tumbuhan lain," kata peneliti dari Universitas Jambi Dede Martino.
Dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Jambi Jon Hendri menjelaskan, tumbuhan pisang bisa bermutasi genetik karena dipengaruhi unusr hara tanah, penyakit hingga lingkungan.
Keadaan ini, oleh para ahli, dikembangkan untuk peningkatan produktivitas.
Seperti pisang bertandan panjang yang telah dikembangkan di Jawa. Namun, menurut Hendri, ukurannya tidak mencapai 2 meter.
Sedangkan saat ini pihak BPTP Jambi tengah mengembangkan pisang endemik Jambi yang tahan terhadap penyakit.
Beberapa pisang yang dikembangkan adalah pisang sungkai, rotan dan pisang telur.