News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Sinabung

Gunung Sinabung 'Batuk-batuk', Warga Alami Kerugian Rp 170 Miliar Dalam Sepekan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berada di lokasi terdampak erupsi Gunung Sinabung di Namanteran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (13/8/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Sinabung berstatus level III atau siaga dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di desa yang telah direlokasi. Tribun Medan/Riski Cahyadi

TRIBUNNEWS.COM, KABANJAHE - Dalam sepekan ini Gunung Sinabung di Sumatera Utara mengalami 'batuk-batuk' dan aktivitas yang cukup tinggi.

Gunung yang beradaa di Kabupaten Karo ini beberapa kali mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu berkisar ribuan meter dari atas puncak.

Dengan tingginya intensitas aktivitas vulkanik Gunung Sinabung ini, membuat luas wilayah yang terdampak abu vulkanik semakin besar.

Hingga saat ini sudah ada tujuh kecamatan di Kabupaten Karo yang terpapar abu vulkanik.

Informasi yang didapat dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, dari tujuh kecamatan tersebut kurang lebih seluas 6.824,5 hektare lahan pertanian yang ikut terdampak abu vulkanik.

Baca: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Ketinggian Kolom Abu Capai 4.000 Meter

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Peternakan Karo Ir Matehsa K Purba, menjelaskan untuk total luas lahan yang terdampak ini, terdata mulai dari erupsi sejak Sabtu (8/8/2020) lalu, hingga Jumat (14/8/2020) kemarin.

"Untuk lahan pertanian yang sekarang sudah terdampak erupsi, sampai saat ini sudah meluas ke tujuh kecamatan. Sampai Jumat kemarin, kita data luasnya itu ada kurang lebih seluas 6.824,5 hektare," ujar Matehsa, Kamis (20/8/2020).

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo mengalami erupsi lagi, Jumat (14/8/2020). Erupsi disertai kilat petir. (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Matehsa menjelaskan, dari tujuh kecamatan yang lahan pertaniannya terdampak berada di Kecamatan Namanteran, Simpangempat, Merdeka, Dolatrayat, Kabanjahe, Barusjahe, dan Berastagi.

Baca: Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Tetap Gotong Royong Sambut Kemerdekaan: Semangat Meski Erupsi

Kondisi ini berdampak kepada kerugian materi bagi petani.

Perhitungan sementara, sambung Matehsa, dari tujuh kecamatan yang terdampak ini diperkirakan kerugian mencapai Rp 170,4 miliar.

Untuk diketahui, sebelumnya terhitung hingga Senin (10/8/2020) lalu luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan mencapai 1.483 hektare.

Dari total luas lahan yang itu, mencapai kerugian sebanyak kurang lebih 4,1 miliar rupiah.

Baca: Video dan Foto Erupsi Gunung Sinabung, Kepulan Abu Menjulang Tinggi

"Sampai Senin kemarin, yang kita data lahan pertanian yang terdampak itu seluas 1.483 hektare, dengan kerugian mencapai 4,1 miliar rupiah. Kalau untuk sampai saat ini wilayah yang terkena dampaknya sudah semakin meluas, kita perhitungkan untuk kerugian materi mencapai 170,4 miliar rupiah," ungkapnya.

Matehsa menjelaskan, dari total luas lahan yang terdampak abu vulkanik ini tercatat yang paling parah terpapar ialah jenis hortikultura.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini