News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Istri di Palembang Pergoki Suaminya Mesum dengan Pria Lain di Dalam Mobil

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi video mesum.

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pasangan sesama jenis di Palembang kepergok polisi sedang berbuat mesum di dalam mobil.

Peristiwa tersebut terjadi kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sukarami Palembang, Selasa (20/8/2020) pukul 20.30 WIB.

Anggota Polrestabes Palembang memergoki dua laki-laki sedang melakukan seks oral di dalam mobil.

Mereka pun diamankan petugas sedang patroli di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dikutip dari TribunSumsel.com, kedua pelaku berinisial An (21), warga Jalan Serong Km 18, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin dan Wr (31) warga Jalan Air Batu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Baca: Diduga Kelainan Seksual, Duda di Sumatera Curi Celana Dalam dan Bra di Jemuran untuk Dikoleksi

An merupakan mahasiswa akhir di salah satu Universitas di Palembang.

Sedangkan Wr merupakan sales di salah satu kota Palembang dan sudah memiliki istri dan dua orang anak

An mengatakan, sudah 3 bulan mengenal Wr, namun baru dua kali melakukan perbuatan yang sama.

"Kami baru kenal tiga bulan dan baru-baru ini melakukan perbuatan itu, pertama di kawasan Jalan Soekarno Hatta namun tidak ketahuan, namun kali ini ketahuan," kata An.

Lanjut An menuturkan, perbuatan seks oral tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan.

"Pada saat kejadian terakhir ini, Wr mengirimi saya pesan singkat melalui Whatsapp dan mengajak bertemu dan melakukan perbuatan itu, karena saya tertarik sehingga saya dijemput Wr menggunakan mobil, namun saat di TKP kami kepergok tengah berpegangan alat kelamin dan langsung dibawa petugas ke Polrestabes Palembang," ungkapnya.

Lanjut An menegaskan, ia mulai tertarik melakukan perbuatan tersebut lantaran melihat teman-temannya yang suka melakukan perbuatan tersebut.

"Saya tertarik dan kebetulan mengenal Wr sehingga saya tertarik untuk mencoba," tutupnya.

Sambil menundukan kepala Wr mengatakan menyesali perbuatannya.

"Saya benar-benar menyesali perbuatan saya, dan kalau ingat anak dan istri saya suka sedih. Yang jelas saya benar-benar menyesal," kata Wr.

Peristiwa Serupa

Dosen Pria Cabuli Bocah Laki-laki.

RN (43) seorang dosen di sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Palembang, Sumatera Selatan diciduk polisi.

Pria yang juga merangkap sebagai dekan itu, tertangkap basah sedang gelap-gelapan, bersama anak laki-laki berusia 14 tahun di sebuah pondok.

Perbuatan pelaku tepergok tatkala petugas kepolisian sedang melakukan patroli, di sekitar kawasan Jalan Gubernur H Bastari, Kecamatan Jakabaring, Kamis (13/8/2020) sekira pukul 23.30 WIB.

Kemudian, petugas menemukan adanya dua orang laki-laki yang sedang berada di dalam pondok tanpa penerangan.

Karena curiga, polisi langsung menghampirinya dan mendapati oknum dosen tersebut sedang melakukan seks oral dengan seorang anak laki-laki.

Kaget aksinya tepergok, oknum dosen itu sempat mencoba melarikan diri.

"Oknum dosen ini sempat mencoba kabur saat kita datangi. Setelah diperiksa akhirnya dia mengakui perbuatannya," kata Kasat Shabara Polrestabes Palembang AKBP Sonny Triyanto, Jumat (14/8/2020).

RN mengaku, aksinya melakukan oral seks dengan anak laki-laki tak lain untuk memenuhi kepuasan sesksualnya.

Kekasih Meninggal

Kepada polisi, RN mengaku sudah cukup lama memiliki orientasi seksual yang berbeda.

Ia pun mengakui jika memiliki pasangan sejenis.

Namun pada tahun 2019, pasangan sejenisnya meninggal dunia.

Ia pun mencari anak-anak untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.

"Waktu pasangan saya meninggal saya sempat berhenti. Namun Mei 2020 saya tidak bisa menahan lagi dan mencari anak-anak," kata RN.

RN mengaku mengenal para korbannya di jalanan.

Korban Diimingi Uang

Kasat Shabara Polrestabes Palembang AKBP Sonny Triyanto mengatakan NV korban yang berusia 14 tahun mengaku diiming-imingi uang Rp 20.000 oleh RN untuk sekali seks oral.

Tak hanya NV. RN juga melalukan hal serupa pada anak laki-lai lain AN (14) rekan NV.

"Dugaannya korban lebih satu, rata-rata mereka dikasih uang Rp 20.000 untuk satu kali seks oral," ujarnya.

Setelah berkenalan, biasanya RN akan mengajak korban ke tempat sepi dengan iming-iming uang antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

Sudah 3 Anak Jadi Korban

Menurut pengakuan pelaku, RN sudah tiga anak laki-laki yang melakukan oral seks dengannya.

Korban terakhir, NV, yang ditemui RN di simpang kawasan fly over Jakabaring.

Saat itu, NV mendekatinya dan meminta uang.

RN pun membujuk NV untuk mengikuti kemauannya.

"Saya bilang ikut dulu kalau mau uang, sehingga saya bawa ke TKP. Ternyata di sana ada polisi yang lagi patroli," akunya.

Rekam Adegan Oral Seks

Tak hanya mengajak anak di bawah umur melakukan aktivitas oral seks, RN juga merekam adegannya.

Sementara itu,Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji menjelaskan dari hasil pemeriksaan, pelaku RN ternyata sempat merekam adegan oral seks tersebut dengan menggunakan handphonenya.

Saat diperiksa, polisi menemukan rekaman adegan seks oral di ponsel RN.

"Setelah handphone tersangka kami periksa, didapati rekeman oral seks dengan anak-anak itu. Korbannya diduga lebih dari satu dan sekarang sedang kita kembangkan," jelas Anom Setiyadji.

Anom mengimbau kepada orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anak mereka sehingga terhindar dari para predator anak.

"Diharapkan orangtua juga aktif untuk mengawsi anak-anak mereka,"imbuhnya.

Dipecat dari Kampus

Atas kejadian tersebut, RN rupanya langsung diberhentikan dari perguruan tinggi tempatnya mengajar.

RN yang merupakan dosen di sebuah PTS di Palembang, dipecat secara tidak hormat oleh pihak yayasan sejak 15 Agustu 2020.

Ia dipecat setelah tertangkap tangan oleh polisi sedang melakukan oral seks anak laki-laki berusia 14 tahun di jalanan.

Seks oral dengan anak laki-laki dilakukan setelah kekasih sesama jenis RN meninggal dunia pada tahun 2019 lalu.

RN diketahui telah mengabdi di kampus tersebut selama 17 tahun tepatnya sejak tahun 2003.

Selain dosen, ia juga tercatat sebagai seorang dekan.

Sementara itu Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Universitas Katolik Musi Charitas Palembang Agustinus Riyanto mengatakan RN dikenal sebagai pribadi yang baik.

Ia juga tidak pernah berperilaku menyimpang dan tidak pernah berurusan dengan hukum.

"Tidak ada evaluasi negatif berkaitan dengan RN. Ini sudah dilihat dari evaluasi kerja setiap semester," ujar Agustinus.

Saat ini pihak kampus melakukan penyelidikan apakah ada mahasiswa yang menjadi korban RN.

Namun sejauh ini belum ada satu pun mahasiswa yang melapor menjadi korban pelecehan oleh NR.

"Sejauh ini belum ada. Dari keterangannya dari beberapa media, dia ini penyakitnya sudah lama dan menyukai anak-anak. Sementara di kampus semuanya sudah dewasa," kata Agustinus.

Pihak kampus saat ini telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Polrestabes Palembang untuk dilakukan proses hukum.

"Persoalan hukum tanggung jawab pribadi, karena ini di luar kampus. Sebagai manusiawi, kami mengirim bantuan dengan mengirim rohaniwan untuk RN," kata dia. (TribunJakarta/TribunSumsel/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Polisi Pergoki Pasangan Sesama Jenis di Palembang Berbuat Tak Senonoh di Mobil, Akui Sama-sama Suka

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini