TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Bocah berusia 6 tahun berinisial DAH menjadi satu di antara empat korban tewas mengenaskan di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Ia ditemukan tewas bersimbah darah di lantai rumahnya bersama kedua orang tuanya Suranto (43) dan Sri Handayani serta saudaranya RRI (10).
Dari penelusuran TribunSolo.com, DAH merupakan siswa di sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak daerah Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Jarak rumah hingga ke sekolahnya itu sejauh kurang lebih 800 meter.
Sekolah korban tampak sepi hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir di halaman sekolah.
Seorang karyawan sekolah yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan korban merupakan salah satu siswa yang pintar di sekolahnya.
"Anaknya pintar dan anteng, temannya juga banyak," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/8/2020).
Bila berangkat sekolah DAH sering diantar sang ibu Sri Handayani yang juga menjadi korban tewas.
Itu terjadi sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online lantaran pandemi Corona.
"Dia kelas TK besar, sering diantar mamanya," tuturnya.
Baca: Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo, Mayat Ditemukan 3 Hari Kemudian, Sosok Pelaku Terungkap
Sumber mengatakan anak-anak sebenarnya mungkin sudah ada rasa kangen untuk kembali sekolah tatap muka mengingat selama pandemi mereka harus belajar di rumah.
Tak terkecuali, korban yang memang riang selama bersekolah karena bertemu teman-temannya.
"Ada rasa kangen," katanya.
Sumber menyampaikan pihak sekolah terkaget-kaget smendengar kabar meninggalnya korban sekeluarga.