Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN – Ono Suhana (45), pelaku pembunuh ibu kandungnya sendiri di Desa Kadatauan, Kecamatan Garawangi, Kuningan diringkus petugas kepolisian Sektor Garawangi, Jumat (21/8/2020).
"Pelaku sudah kami amankan dan korban juga telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dalam pengembangan keterangan," ungkap Kapolsek Garawangi AKP Her Budiman, melalui Kanit Reskrim Polsek Garawangi, Aipda Aan Tri Wijayanto.
Mengenai pemanggilan pihak keluarga atau saksi dalam pengembangan keterangan, polisi akan melakukannya besok (hari ini-red).
"Sebab sekarang suasana masih berduka dan korban pun telah di pulangkan untuk dilakukan prosesi pemakaman," katanya.
Tindak lanjut terhadap pelaku, kata Aan, telah dilimpahkan ke Mapolres Kuningan.
Berdasarkan pemeriksaan di RSUD 45 Kuningan, Jumirah yang merupakan ibu kandung Ono Suhana mengalami beberapa luka robek di bagian kepala akibat hantaman benda yang digunakan pelaku.
Baca: Seorang Anak di Jawa Barat Tega Membunuh Ibu Kandungnya Sendiri
"Sudah kami jahit," kata petugas di RSUD 45.
Roy Fadli, cucu Jumirah (76) mengatakan, Ono Suhana mengalami gangguan mental tingkat tinggi.
"Pelaku memang suka kumat jika mentalnya terganggu dan bersikap galak saja begitu," ungkap Roy saat ditemui di Polsek Garawangi.
Roy mengatakan, awal mengetahui neneknya meninggal, dari istrinya.
Roy sangat prihatin dengan tindakan pamannya itu.
"Dulu pernah juga sempat marah–marah tapi bisa dibendung. Kemudian juga, dulu pernah masuk penjara dan saya jemput," katanya.
Dipukul Pakai Ulekan
Ono Suhana (45) menghabisi nyawa ibu kandungnya, Jumirah (76), dengan ulekan. Peristiwa yang menggegerkan itu terjadi di Desa Kadatauan, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.
Ono Suhana memukulkan ulekan ke kepala Jumirah sehingga ibu kandungnya itu meninggal dunia.
Hal itu dikatakan Kastor, Kepala Desa Kadatuan saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (21/8/2020).
Kastor menyebutkan, pelaku diketahui memiliki masalah mental alias gangguan jiwa.
"Diketahui sejak delapan tahun terakhir, pelaku emang punya mental berbeda dengan warga biasanya," ungkap Kastor.
Baca: Ono Bunuh Ibu Kandung Sendiri Pukul Pakai Ulekan
Kata Kastor, warga sekitar memang tidak ada yang berani melerai sehingga peristiwa tragis itu terjadi.
"Pertama diketahui oleh kakak kandungnya," katanya.
Kastor mengatakan, kasus ini sudah mendapat perhatian dan penanganan dari kepolisian.
"Pelaku sudah diamankan dan dibawa ke kantor polisi. Korban, tadinya sih mau dibawa ke rumah sakit untuk diketahui bagian mana saja yang terkena hantaman pelaku," kata Kastor.
Peristiwa anak membunuh ibu kandungnya ini membuat geger warga yang bersiap menjalankan salat Magrib.
Didi, seorang warga Desa Kadatuan mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Didi mengatakan, awal kejadian yang menggemparkan warga sekitar.
"Tadi diketahui awal itu oleh kakak Ono, yakni Mang Sakri (50) juga sempat kena amukan pelaku," ungkap Didi.
Didi menerangkan, pelaku pembunuhan terhadap ibu kandung diduga mengalami gangguan jiwa.
"Kalau diketahui dalam kesaharian pelaku memang rada begitu (stres)," ungkap Didi.
Didi saat dihubungi via ponsel menyebutkan kasus itu menyedot perhatian warga.
"Ya, Kang, sekarang masih ramai. Banyak orang datang," katanya.
Baca: Jurnalis di Mamuju Tengah Jadi Korban Pembunuhan, Polisi Amankan Sepatu yang Diduga Milik Pelaku
Korban saat masih muda dan kuat, kata Didi, bermata pencaharian sebagai pedagang sayur keliling.
"Namun di usia yang sudah tua, almarhumah Ibu Jumirah memang hidup berdua dengan Ono," kata Didi.
Dia mengatakan, suami korban yakni Rohadi telah meninggal sejak lima tahun lalu.
Didi mengatakan, Ono merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pelaku Pembunuh Ibu Kandung di Kuningan Sudah Ditahan, Kalau Kumat Menjadi Galak