TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM -- Seorang Pemburu di Muaraenim, Sumatera Selatan, salah menembak buruan. Temannya sendiri ditembak hingga tewas.
Sabirin (42) warga Dusun V Desa Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muaraenim, Provinsi Sumatera Selatan itu harus berurusan dengan polisi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pada Jumat, (28/8/2020) saat itu Sabirin dan tiga kawannya Riswan, Ahmad Tohari dan Ardiansyah pergi berburu di daerah Talang Tarikan Desa Tanjung Agung, Muaraenim pada Kamis (27/8/2020) malam.
Sesampai di lokasi mereka berpencar menjadi dua kelompok yaitu pelaku bersama Riswanto dan Ahmad Tohari bersama Ardiansah.
Baca: Cerita Pemburu Uang Pecahan Baru Rp 75.000, Stand By Satu Jam Sebelum Pendaftaran Dibuka
Setelah beberapa lama menyusuri belukar dan perkebunan, sekira pukul 01.00 Wib dini hari, pelaku dan korban melihat ada mata kancil, kemudian korban menyuruh pelaku untuk mengejar mata kancil tersebut dan korban ikut mengejar lewat di depan pelaku.
Tidak berapa lama, pelaku melihat sebuah cahaya yang diduga mata kancil, iapun menembak kearah sumber cahaya dengan jarak sekitar 20 meter.
Baca: Tegas Mabes Polri untuk Kasus Djoko Tjandra: Teman Seangkatan hingga Tim Pemburu Koruptor
Namun naasnya bukannya suara kancil yang tertembak yang ia dengar, ia malah terkejut saat mendengar itu adalah suara temannya sendiri yakni Riswanto.
Mendengar teriakan tersebut,pelakupun langsung bergegas berlari menuju asal suara tersebut.
Ia pun syok saat melihat ternyata itu benar Riswanto yang mengalami luka tembak di bagian leher sebelah kiri.
Iapun syok dan memeluk tubuh riswanto sekuat-kuatnya tak menyangka bahwa yang ia tembak tersebut adalah teman berburunya sendiri.
Baca: Bamsoet Minta Pemerintah Kaji Mendalam Rencana Mengaktifkan Tim Pemburu Koruptor
Karena tak kuasa menghadapi kenyataan, dan tiba-tiba pelakupun pingsan.
Keduanyapun kemudian ditemukan oleh tim pemburu yang lain yakni Ardiansyah dan Ahmad Tohari dan beberapa warga.
Kemudian dalam keadaan tak sadarkan diri,Sabirin dibawa oleh Ardiansyah pulang ke rumahnya sekalian mencari bantuan untuk mengevakuasi jasad Riswanto.
Sementara Ahmad Tohari bersama warga lainnya tinggal untuk menjaga jasad riswanto hingga tim evakuasi tiba.