News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah 13 Tahun Dibunuh Anak Pimpinan Paguyuban Jaran Kepang, Pelaku Ingin Kuasai Motor Korban

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi- Seorang bocah berusia 13 tahun menjadi korban pembunuhan. Pelaku membunuh korban untuk menguasai motor korban.

TRIBUNNEWS.COM- Seorang bocah berusia 13 tahun menjadi korban pembunuhan.

Pelaku membunuh korban untuk menguasai motor korban.

Pelaku ternyata adalah anak pimpinan paguyuban jaran kepang.

Petugas Sat Reskrim Polresta Deliserdang akhirnya mengungkap kasus pembunuhan Nick Wilson alias Dimas (13).

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembunuh Dimas adalah Masri (26) warga Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang.

Masri merupakan anak dari pimpinan paguyuban jaran kepang di Desa Tanjung Sporkis.

"Dugaan sementara motif pembunuhan karena pelaku ingin menguasai motor korban," kata Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang AKP Antonius Alexander Piliang, Minggu (30/8/2020).

Mantan Kasat Reskrim Polres Pakpak Bharat ini mengatakan, pelaku diamankan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Usai membunuh dan mengambil motor korban, pelaku kabur bersembunyi di Madina guna menghindari penyelidikan dan penangkapan.

"Pelaku menyerahkan diri, kemudian kami jemput. Sejak kemarin anggota sudah berangkat ke Madina untuk membawa pelaku," kata Alex.

Agar memudahkan proses penjemputan, polisi membawa serta Kepala Desa Tanjung Sporkis Tono.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah : Korban Pertama Pembunuhan Berantai Misterius Jack the Ripper Ditemukan

Baca: Aksi Wanita Hendak Bunuh Diri Melompat ke Kali, Gagal di Tangan Tim Jaguar Polres Depok

Baca: Perebutan Warisan Berujung Kematian, Keponakan Bunuh Paman di Bulukumba

"Sekarang masih dalam perjalanan," kata mantan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru ini.

Disinggung lebih lanjut mengenai kasus ini, Alex mengatakan bahwa terungkapnya pembunuhan terhadap Nick Wilson alias Dimas tak terlepas dari keterangan saksi- saksi di lapangan.

Sebelum korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sungai Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang pada Rabu (19/8/2020) lalu, ada saksi yang melihat bahwa korban sempat pergi dengan pelaku.

Kebetulan, lanjut Alex, korban ini merupakan anggota di paguyuban jaran kepang yang dikelola oleh ayah pelaku.

Pada 15 Agustus lalu, persis di hari ulang tahun korban, pelaku dan korban bertemu di satu tempat untuk nongkrong.

"Kemudian, keduanya pergi mengambil jagung dengan mengendarai motor (Yamaha Jupiter milik korban)," kata Alex.

Sesampainya di lokasi tujuan, muncul niat pelaku untuk menguasai motor korban.

Selanjutnya, pelaku menjerat leher korban hingga lemas.

Lalu, pelaku menghantam kepala korban dengan batu.

Sadar korban sudah tewas, pelaku berusaha menghilangkan jejak.

Pelaku kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam goni.

Agar jasad korban tidak ditemukan, pelaku memasukkan batu ke dalam goni dan menenggelamkan korban di sungai.

"Motor milik korban sudah kami temukan. Dari sini juga kami bisa mendapati adanya fakta-fakta bahwa pelaku terlibat dalam kasus ini," ungkap Alex.

Ia mengatakan, jika pelaku sudah sampai di Polresta Deliserdang, maka kasus ini akan disampaikan lebih rinci oleh pimpinannya. (dra)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Pembunuh Siswa SMP di Galang Ternyata Anak Pimpinan Paguyuban Jaran Kepang Desa Tanjung Sporkis"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini