Baca tanpa iklan
Saat dikonfirmasi, Youtuber bernama Pit Manghophop Sitompul ini menceritakan beberapa kisah menarik di balik pembuatan video tersebut.
Pit, sapaannya, membuat video tersebut di kamar rumahnya pada Jumat (28/8/2020) lalu sekitar pukul 00.00 hingga 10.30 WIB.
Pemuda berusia 25 tahun ini menuturkan, alasannya membuat video memang merespons sosok Lutfi yang mengatakan kata anjay dapat merusak moral bangsa.
"Saya tidak menyindir sebuah institusi tertentu, tapi memang menyindir secara perseorangan."
"Jadi, awalnya kesan saya ketika dia berdialog dengan seorang pakar linguistik di channel Youtubenya sebenarnya biasa saja."
Baca: Polemik Kata Anjay, Lutfi Agizal Akui Sempat WA Lesty Kejora, hingga Sebut Kenal Baik Rizky Billar
"Tapi saya mulai memberontak karena dia membesar-besarkan perkara ini hingga ke Komnas PA. Padahal tujuan awalnya adalah untuk menjatuhkan Rizky Billar."
"Tapi kemudian permasalahan ini kebawa hingga semua orang Indonesia karena kata Anjay dilarang dan dapat dipidanakan," ujar Pit kepada Tribunnews, Jumat (4/9/2020).
Adapun, terkait inspirasinya ini datang dari Youtuber Amerika, Mr.Beast yang pernah membuat video serupa dengan mengatakan Logan Paul sebanyak 100.000 kali.
Setelah videonya menjadi viral, pemuda asal Bandar Lampung ini mengaku senang, terlebih ketika banyak orang yang mengetahui kegelisahannya terhadap permasalahan kata anjay.
Bahkan channel Youtube-nya pun kebanjiran pengikut, dari yang semula 1.000 hingga kini hampir mencapai 10.000 subscriber.
Baca: Bukan Cuma Anjay, Lutfi Agizal Juga Permasalahkan Kata Anjrit hingga Bsgt
Kendati demikian, dalam kolom komentarnya, Pit justru mendapat banyak respons dari warganet yang mengatakan lebih baik berzikir.
"Kalau tanggapan disuruh zikir sebenarnya saya hanya senyum-senyum saja."
"Saya kasih kok like dan love ke mereka, walaupun sejujurnya agama saya adalah Kristen Protestan," tutur Pit yang memulai aktif di Youtube pada Juni lalu.
Lebih lanjut, Pit membeberkan, pembuatan video tersebut memang melelahkan dan menyiksa hingga ke level 'dewa'.