TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - H (30) mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa kekasihnya berstatus janda beranak tiga karena merasa tertekan.
Korban kerap mendesaknya untuk menyiapkan uang jujuran sebesar Rp 25 juta.
Uang jujuran adalah sejumlah uang dengan nilai yang telah disepakati yang wajib diserahkan oleh calon/keluarga calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon mempelai perempuan yang dipergunakan untuk mengadakan walimah/syukuran acara pernikahan.
Selain itu, H juga mengaku sakit hati lantaran korban mengejeknya waktu mereka berduaan di hotel.
Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo membeberkan sebelum pelaku menghabisi nyawa kekasihnya.
Pelaku berinisial H (30), terlebih dulu berhubungan badan layaknya suami istri sebanyak 3 kali di kamar Hotel Melati Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Ada peristiwa di kamar hotel, MA (korban) setelah melakukan hubungan intim sebanyak 3 kali. Korban menyampaikan kepada pelaku, gigi pelaku seperti drakula," katanya saat konferensi pers di halaman Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).
Pelaku kepada polisi memberikan keterangan, selain dihina kekasihnya mirip drakula, korban juga mendesak H (30) segera menyiapkan uang Rp 25 juta.
Uang tersebut diminta sebagai jujuran, lantaran mereka berencana menikah.
Pelaku yang belum bisa memenuhi keinginan korban merasa makin tertekan.
Berangkat dari sanalah pikirannya kalap. Hingga akhirnya ia tega membunuh kekasih yang rencananya hendak dinikahinya.
Baca: Kronologi Pria Bunuh Kekasihnya karena Dikatai Gigi Mirip Drakula, Pelaku Sempat Hendak Bunuh Diri
"Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp 25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku genggam erat pergelangan tangan korban. Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makin jengkel lalu mencekik leher korban," tuturnya.
Setelah menerima tindakan kekerasan dari pelaku, korban tersungkur di lantai. Bukannya berhenti, pelaku tanpa ampun memukuli korban.
Selain tangan kosong, pelaku diketahui juga menggunakan helm sebagai alat pukul ke korban.