Uang tersebut diminta sebagai jujuran, lantaran mereka berencana menikah.
Pelaku yang belum bisa memenuhi keinginan korban merasa makin tertekan.
Berangkat dari itu pikiran pelaku kalap.
Hingga akhirnya ia tega membunuh kekasih yang rencananya hendak dinikahinya.
"Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp 25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku, genggam erat pergelangan tangan korban. Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makin jengkel lalu mencekik leher korban," katanya.
Baca: APD dan Kebutuhan Medis Terus Disalurkan ke RS Rujukan Covid-19 di Bontang dan Kaltim
Lebih lanjut, setelah menerima tindakan kekerasan dari pelaku korban tersungkur di lantai.
Bukannya berhenti, pelaku tanpa ampun memukuli korban.
Selain menggunakan tangan kosong, pelaku diketahui juga menggunakan helm sebagai alat untuk memukul korban.
Pelaku juga sampai menginjak leher korban.
Tak puas, bantal kamar hotel melati jadi pelampiasan kekesalannya yang terakhir.
Ia membekap muka kekasihnya pakai bantal hingga janda beranak 3 itu kehabisan nafas lalu tewas di tempat.
Melihat tubuh kekasihnya terbujur kaku di atas ranjang, pelaku kemudian mengenakan kembali celana korban.
Lalu menutupi jasad korban dengan seprai.
"Darah yang ada di lantai dilap dengan kain seprai bantal. Pelaku lalu melarikan diri, ia buang sarung bantal di suatu tempat, kami temukan barang bukti itu di kawasan HOP," katanya.