TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta apabila membutuhkan tempat karantina untuk para pasien Covid-19.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan bahwa pihaknya siap menampung pasien Covid-19 dari DKI Jakarta, jika tempat karantina atau rumah sakitnya tidak mampu lagi menampung saat lonjakan kasus.
“Ya harus (siap bantu), semuanya harus saling bantu. Namanya menolong orang, menolong nyawa masyarakat,” ujar Airin dalam keterangannya, Kamis (10/9/2020).
Baca: Airin: Paslon dan Pengurus Partai Akan Dijerat Perwal PSBB Jika Langgar Protokol Covid-19
Baca: Anies Khawatir Terjadi Penumpukan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit DKI Jakarta
Menurut Airin, sampai saat ini ketersediaan kamar tidur di rumah sakit dan tempat karantina pasien Covid-19 di wilayah Tangerang Selatan masih mumpuni dan dipastikan masih bisa menampung pasien Covid-19.
Dia mencontohkan, tempat karantina Rumah Lawan Covid-19 milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang sampai saat ini masih dapat menerima pasien baru dengan ketersedian tempat tidur yang ada.
Sampai Kamis ini, tempat karantina tersebut hanya menampung 22 orang pasien Covid-19 dari total kapasitas tampung 150 orang. Dengan begitu, terssisa 128 kamar tidur yang dapat digunakan pasien Covid-19.
“Perhari kemarin masih bisa kita atasi,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, salah satu pertimbangan untuk menarik rem darurat dengan kembali ke masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah karena semakin tingginya pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit (RS).
Pasalnya tingkat penyebaran virus corona di DKI Jakarta juga semakin tinggi.
Anies menyebutkan, DKI Jakarta memiliki 190 rumah sakit dan 67 di antaranya dijadikan RS rujukan Covid-19. Namun saat ini semua tempat tidur hampir penuh. Tingkat keterpakaian tempat tidur mencapai 77 persen.
"Tetapi saat ini ambang batas hampir melampaui. Dua angka kapasitas kita keterpakaian tempat tidur dan ICU. Kapasitas ini dipengaruhi tenaga kesehatan yang mampu menangani wabah. Saat ini Jakarta memiliki 4.053 isolasi, per kemarin menjadi 77 persen terpakai," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Rabu (9/9/2020).
Menurut Anies, bila tak ditarik rem darurat maka tempat tidur isolasi dan ICU akan penuh dan tidak mampu menampung pasien Covid-19.
"Dan bila ini berjalan terus tidak ada pengereman, dari data tanggal 17 September tempat tidur diisolasi akan penuh dan tidak bisa menampung Covid-19 lagi," ucap dia.
Selain itu, kapasitas ICU juga mulai mengkhawatirkan dan diprediksi akan penuh pada 15 September 2020.
"Di sini kapasitas ICU 528 tempat tidur, bila kenaikan berjalan terus, tren naik terus maka 15 September akan penuh," tutur Anies.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tangsel Siap Bantu Jakarta Tampung Pasien Covid-19 jika Tempat Isolasi Penuh"