TRIBUNNEWS.COM - Syekh Ali Jaber meminta masyarakat tidak terprovokasi atas insiden penikaman yang dialaminya.
Bahkan secara terang-terangan, dai kelahiran Madinah, Arab Saudi tidak mau ada pihak yang mengaitkan penikaman dengan masalah lain.
"Saya pesan kepada umat dan netizen, jangan terpancing, jangan terprovokasi dengan adanya musibah ini."
"Jangan disalah artikan, apalagi dikatikan dengan kepentingan politik atau kepentingan apa saja, saya tidak mau itu," ucapnya dikutip dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Senin (14/9/2020).
Syekh Ali Jaber dalam kesempatan tersebut juga meminta kepada pihak kepolisian untuk meneruskan perkara ini ke jalur hukum.
"Saya harap mohon kejadian ini jangan berlalu begitu saja. (Diproses) untuk menjaga kemanan di negeri kita bersama, menjaga kehormatan kita."
"Polisi juga bisa menyampaikan laporan yang jelas kepada masyarakat," harapnya.
Baca: Penusuk Syekh Ali Jaber Sudah Mengintai, Polisi: Merasa Terbayang-bayangi Beliau, Takut Ceramahnya
Baca: Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila, Orangnya Sangat Berani dan Terlatih
Baca: Para Tokoh Politik Tanggapi Soal Penikaman Syekh Ali Jaber, dari Mahfud MD hingga Fadli Zon
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, pendakwah Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh seorang pria tak dikenal, Minggu (13/9/2020).
Peristiwa ini terjadi di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, saat Syekh Ali Jaber menjadi pembicara dalam acara di lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan dari video penusukan yang beredar luas di media sosial, diketahui sebelum kejadian terlihat Syekh Ali Jaber tampak tengah duduk di sebuah kursi saat di atas panggung.
Sedangkan di sebelah kanan tampak juga ada seorang perempuan yang sedang berdiri.
Beberapa detik kemudian, ada seorang pria berbaju biru mendatangi Syekh Ali Jaber dengan berlari sambil menusukkan sebuah benda yang diketahui merupakan sebuah pisau.
Syekh Ali Jaber lantas langsung berdiri sedangkan pelaku penusukan lansung diamankan.