TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Imbas insiden penikaman Syekh Ali Jaber, laskar FPI se-Indonesia diinstruksikan kawal ulama karena dikhawatirkan ada upaya pembungkaman.
Dai kondang dan ulama, Syekh Ali Jaber (44) ditikam menggunakan pisau di Masjid Falahuddin, Jl Tamin nomor 45 Suka Jawa, Kota Bandar Lampung, Lampung, Ahad atau Minggu (13/9/2020) sore.
Akibatnya, Syekh Ali Jaber mengalami luka di lengan kananya hingga dilarikan ke puskesmas terdekat.
Peristiwa penusukan berlangsung saat Syekh Ali Jaber sedang berbicara di panggung pada acara pengajian dan wisuda tahfiz.
Tiba-tiba seorang pria yang diketahui bernama Alfin Andrian atau Alpin Andria (24) bergerak cepat dari arah depan datang menusuknya.
Baca: Syekh Ali Jaber Duga Pelaku Penusukan Terhadapnya Adalah Orang Suruhan, Bukan Orang Suruhan
Jamaah dan warga pun sigap mengamankan pelaku.
Alpin Andria sempat berupaya dua kali menusuk ulama tersebut.
Namun, jamaah langsung menghadang dan berupaya menangkap pelaku.
Adapun tusukan pertama mengenai Syekh Ali Jaber saat pendakwah tersebut sedang berbincang dengan dua jamaah di atas panggung.
Bahu Syekh Ali Jaber terluka dan harus mendapat enam jahitan dalam dan empat jahitan luar.
"Tapi saya tahan. Alhamdulillah masih dijaga oleh Allah," kata Syekh Ali Jaber saat ditemui di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Bandar Lampung.
Syekh Ali Jaber meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penusukan yang dialaminya.
Syekh Ali Jaber pun mempertanyakan motif penusukan.
Sebab ada beberapa kejanggalan ketika melihat sosok pelaku.