TRIBUNNEWS.COM - Kasus mutilasi di Kalibata City masih terus jadi perbincangan.
Publik menyoroti pembunuhan sadis dengan korban Rinaldi Harley Wismanu (32).
Para pelaku, Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) mengungkap alasannya nekat melakukan hal tersebut,
Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Menurut Yusri Yunus, keduanya terdesak kebutuhan ekonomi.
Indekos yang ditempati mereka sudah menunggak pembayaran.
• Jenazah Korban Kasus Mutilasi Kalibata Sempat Didiamkan 3 Hari di Apartemen, Para Pelaku Kelelahan
• Jenazah Korban Mutilasi di Kalibata Dimakamkan, Adik Kandung Minta Maaf: Saya Masih Belajar Ikhlas
Selain itu, pemasukan mereka juga sangat terbatas.
Pasalnya, yang bekerja hanyalah Laeli Atik.
Laeli dan Fajri memang tinggal bersama dalam satu kos alias kumpul kebo.
"Dan yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar les untuk mahasiswa suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," katanya.