TRIBUNNEWS.COM, BENER MERIAH - Arini (35) tewas dibunuh oleh suaminya sendiri. Awalnya kematian Rini tak diketahui warga setempat karena tubuhnya saat ditemukan tampak bersandar di samping truk milik suaminya.
Warga yang sempat melewati lokasi kejadian semula mengira Rini sedang duduk di samping truknya itu.
Rini merupakan istri muda NS. Ia ditemukan warga tergantung di bak mobil truk milik suaminya, di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, pada 11 Agustus 2020 lalu.
Jumat (25/9/2020) kemarin, Polres Bener Meriah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Rini (35) yang dihabisi oleh suaminya NS (40).
Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Rifki Muslim SH menyampaikan, rekonstruksi ini bertujuan untuk melengkapi berkas penyidikan yang nantinya akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Bener Meriah.
"Rekonstruksi ini juga untuk mencocokkan data-data yang ditemukan oleh penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah," imbuhnya.
Ada 14 adegan reka ulang yang diperagakan dalam kasus pembunuhan ini, mulai dari cekcok mulut hingga tersangka NS (40) menggantung korban Rini (35) di bak mobil truk.
"Dalam kegiatan rekonstruksi ini kita juga menghadirkan pihak keluarga korban, pengacara dan JPU Kejari Bener Meriah untuk menyaksikan rekonstruksi ini," ujar Kasat Reskrim.
Reka ulang kemarin selain diperankan oleh tersangka (NS), juga diperankan dua saksi lainnya, yakni MN (44) yang merupakan istri pertama NS, dan anaknya DGP (20).
Sementara korban (Rini) diperankan oleh Bripka Munawar.
Dari reka ulang itu, terungkap fakta bahwa korban ternyata telah lebih dulu meninggal dunia baru kemudian digantung di bak truk.
Korban meninggal akibat dicekik oleh suaminya, NS.
Baca: Suami di Aceh Tega Gantung Istri Muda di Bak Truk karena Minta Pisah Ranjang dan Terlilit Utang
Sebelum pembunuhan itu terjadi, Rini dan NS awalnya terlibat cekcok mulut yang turut disaksikan oleh istri tua dan anaknya yang saat itu memang diminta datang oleh NS.
Pertengkaran berlangsung cukup hebat. Rini sempat memukul suaminya dengan menggunakan sebilah kayu.
NS juga berniat membalas namun dicegah oleh saksi.
Selain peristiwa pemukulan, juga diperagakan saat rebutan kunci mobil yang diambil Rini karena tidak terima handphone miliknya disita sang suami.
Juga diperagakan saat Rini memegang sebilau pisau yang kemudian direbut oleh saksi DGP dan dilempar ke dalam bak truk.
Setelah kejadian perebutan pisau, NS bersama istri tua dan anaknya kemudian pergi menggunakan sepeda motor berboncengan bertiga.
Namun belum terlalu jauh, Rini datang mengejar dengan menggunakan sepeda motor. Ia meminta agar handphonenya dikembalikan.
NS berhenti, turun dari sepeda motor dan kembali ke rumah dengan berjalan kaki, yang juga disusul Rini.
DGP yang saat itu sedang bersama ibunya di pinggir jalan, ikut menyusul begitu kembali mendengar suara keributan dari dalam rumah.
Namun ia meminta ibunya tetap menunggu di tepi jalan.
Dari pintu rumah, DGP melihat ayahnya di dalam kamar sedang mencekik leher ibu tirinya hingga meninggal dunia.
Tersangka selanjutnya memanggil DGP, meminta bantuan mengangkat tubuh korban untuk diletakkan di samping mobil truk.
Baca: Kronologi Warga Aceh Rekayasa Kematian Istri Muda, Seolah-olah Tewas Gantung Diri
NS kemudian mengikat leher Rini menggunakan jilbab dan kemudian mengaitkan ujung jilbab lainnya ke bak truk.
Tak Tahu Korban Sudah Meninggal
Warga Kampung Karang Rejo, Dusun Karang Anyar, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (12/8/2020) digegerkan dengan penemuan seorang wanita bernama Arini (30) yang tergantung di truk milik suaminya M (40) yang terparkir di halaman rumahnya.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kapolsek Bukit, Iptu Zufrizal SH menyampaikan, Rabu (12/9/2020) sekira pukul 09.00 WIB, ditemukan Arini yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan leher tergantung di samping mobil truk milik suaminya M (40) di Kampung Karang Rejo, Dusun Karang Anyar, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Berdasarkan keterangan tetangga korban, Ibadurahman pada Selasa (11/8/2020) sekira pukul 08.00 WIB, saat ia hendak pergi ke kebun melihat posisi korban dalam keadaan berlutut di samping mobil truk milik suaminya.
Pada saat pulang dari kebun, Ibadurahman melihat kembali posisi Arini masih seperti semula.
Ia menduga, jika korban sedang membantu suaminya untuk memperbaiki mobil.
Kemudian, pada Rabu (12/8/2020) sekira pukul 09.00 WIB kata Iptu Zufrizal, Ibadurahman yang hendak pergi ke kebun melihat kembali ke rumah Arini dan posisi korban masih seperti semula.
Ia menaruh curiga, lalu memberitahukan kepada istrinya, Faridah untuk mengecek korban, karena posisinya dari kemarin seperti itu tidak berubah.
Lalu Faridah memanggil korban dengan sebutan “Kak, kak”.
Karena korban tidak menyahut, lalu dirinya memanggil tetangga lainnya.
Dengan sekejap, tetangga lainnya mulai ramai berdatangan untuk melihat korban yang saat itu dalam keadaan leher terikat tali ke dinding mobil truk.
Baca: Istri Muda Tewas Tergantung sambil Berlutut di Samping Truk Suami, Tetangga Dengar Cekcok Malamnya
Selanjutnya, Ibadurahman menghubungi aparat Kampung Karang Rejo dan Reje Kampung, untuk memberitahukan hal tersebut kepada pihak Kepolisian (Polsek Bukit).
"Kami bersama anggota langsung menuju TKP dan berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Polres Bener Meriah, untuk melakukan olah TKP dan evakuasi jenazah ke RSU Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah," ungkapnya.
Menurut Iptu Zufrizal, saat evakuasi korban juga ada pihak Kesehatan, Basarnas, dan PSC Kabupaten Bener Meriah.
"Kasusnya masih kita dalami, saat ini suami korban sudah diamankan di Polsek Bukit untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut," ujar Kapolsek Bukit.
Sementara itu, tetangga korban, Samsudin yang diminta keterangan di lokasi kejadian menyampaikan, memang korban yang merupakan seorang istri muda bersama suaminya sering terdengar cekcok dalam rumah tangga.
Menurut cerita Samsudin, malam sebelumnya, ia mendengar mereka ribut-ribut di dalam rumahnya.
Keributan itu berawal, saat suaminya meminta kunci mobil dan istri keduanya itu minta HP.
"Mereka saling bergantian meminta kunci mobil dan HP, 'Mana kunci mobilku' kata suaminya, dan istrinya bilang 'Mana HPku dulu', terdengar sampai pagi, ada juga suara bunyi dinding dan kaca pecah," ujarnya.
Malam itu dirinya tidak ke situ.
Hanya mendengar dari rumah, sudah pagi, dirinya pergi kerja.
"Rupanya korban sudah di situ sejak kemarin. Saya tidak tahu, baru hari ini saya tahu korban sudah meninggal," kata dia. (serambinews.com/budi fatria)