News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terlibat Penembakan 3 Warga Makassar Hingga Salah Satunya Tewas, 12 Polisi Dihukum 21 Hari Penjara

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasbiah (45) ibu almarhum Anjas korban penembakan di Jl Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, ditemui Selasa (15/9/2020).

"Kejadian tadi malam itu awalnya ada satu anggota lidik kasus pengeroyokan. Tapi begitu sampai di TKP, setelah itu dia bertemu dengan sekelompok orang tengah mabuk. Saat ia bertanya, anggota diteriaki pencuri dan warga ke luar lalu anggota dipukul dan akhirnya lari. Karena terdesak akhirnya melakukan untuk penyelamatan disitu," kata Kadarislam saat ditemui di RS Bhayangkara Makassar.

Pada saat kejadian, warga berdatangan lebih banyak lagi. Polisi itu pun berusaha melarikan diri namun terkepung. Untungnya, tim patroli mendatangi TKP untuk menyelamatkannya.

Hasbiah (45) tampak terus meratapi jenazah anaknya Anjas ambulans yang terparkir di depan ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Minggu (30/8/2020) sore. (Tribun Timur/Emba)

Setelah penyelamatan selesai, polisi mengambil motor. Namun pada saat polisi ingin mengambil motor, dia bertemu lagi dengan orang yang semula mengeroyoknya dan akhirnya melakukan penembakan.

"Anggota ini dikejar dan dia berusaha menyelamatkan diri. Karena terdesak, dia lalu keluarkan tembakan ke atas. Tapi massa masih maju sehingga dia menembak ke bawah. Saat itulah kayaknya sampai ada yang tertembak," ujarnya.

"Untuk penembakannya sendiri itu masih didalami Polda Sulsel apakah disitu ada kelalaian anggota atau tidak," ujarnya.

Anak Jawad Tertembak

Sementara itu salah satu orang tua korban, Jawad (52) mengatakan, pada saat kejadian dirinya sedang tidur di rumah dan terbangun karena mendengar suara tembakan.

Ratusan keluarga korban tertembak Anjas (23) mendatangi ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel, Minggu (30/8/2020) sore. (Tribun Timur/Muslimin Emba)

"Kejadiannya itu di Barukang dekat rumah sekitar jam 02.00 Wita. Pada saat itu saya tidur dan terbangun karena dengar suara tembakan, saya kira petasan ternyata polisi menembak," katanya saat ditemui di RS Bhayangkara.

Ia menceritakan, anaknya pada saat itu menginap di rumah temannya yang tak jauh dari rumahnya sendiri.

"Anakku ke luar mau pergi bermalam di rumah temannya. Kan tetangga toh karena subuh-subuh nanti luar di tempat pelelangan," ujarnya.

Setelah itu, Jawad rumah dan melihat anaknya sudah tertembak.

Baca: BREAKING NEWS: 3 Pemuda di Makassar Diduga Jadi Korban Penembakan, Seorang di Antaranya Kritis

"Anak saya Anjas sedang kritis, dia terkena tembakan di kepala dan dua temannya terkena tembakan di kakinya," ucapnya.

Ia mengaku, pada saat itu, tak ada perang kelompok atau tawuran di sekitar lokasi kejadian tersebut.

Setelah peristiwa itu, warga setempat mengejar polisi yang berada di lokasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini