News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dapat Bantuan Kaki Palsu, Bocah SD yang Berjalan 1 Km Pakai Tongkat ke Sekolah Ungkap Terima Kasih

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stenly Yesi Ndun, bocah berusia tujuh tahun yang memiliki satu kaki, saat memakai tongkat untuk ke sekolah

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia tujuh tahun, Stenly Yesi Ndun, mendapat bantuan kaki palsu.

Sebelumnya, kisah bocah SD yang berjalan sejauh satu kilometer menggunakan tongkat ke sekolahnya tersebut sempat ramai diberitakan.

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menyerahkan secara langsung bantuan kaki palsu tersebut kepada Yesi.

Yesi yang bercita-cita menjadi anggota TNI itupun tertunduk malu saat disuruh untuk mencoba berjalan menggunakan kaki palsunya.

Baca: Pemuda Bawa Kabur Bocah SD dan Ngakunya Pacaran, Malah Ketemu TNI di Perbatasan

Karena baru pertama memakai, Yesi pun terlihat sedikit kaku.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolda NTT, yang telah membantunya.

"Terima kasih banyak Bapak Kapolda," kata Yesi.

Stenly Yesi Ndun, saat menerima bantuan kaki palsu dari Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif. (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Usai memasang kaki palsu di tubuh Yesi, Irjen Pol Lotharia Latif, mengaku, bantuan itu spontanitas diberikan setelah mengetahuinya melalui pemberitaan melalui media massa.

"Setelah mengetahui informasi ini, saya langsung merespons dan kepada Kabiddokes, saya bilang ini adalah anak kita yang perlu mendapat perhatian," kata Lotharia.

Baca: Cerita Stenly Yesi Ndun Siswa SD Berkaki Satu Tiap Hari Jalan 1 Km ke Sekolah, Tak Pernah Mengeluh

Lotharia pun berterima kasih kepada wartawan, yang telah memberitakan tentang kondisi Yesi.

"Terima kasih teman-teman media, momen ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya dan Polda Nusa Tenggara Timur karena bisa bertemu langsung dengan anak Stenly Yesi Ndun," kata Lotharia.

Lotharia berharap, dengan kaki palsu itu, Yesi bisa melakukan aktivitas apa pun setiap hari, layaknya anak-anak normal lainnya.

Dia menyebut, kekurangan Yesi bukan satu halangan untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

"Banyak orang-orang yang mungkin dengan keterbatasan justru lebih hebat dari orang-orang yang memiliki kesempurnaan."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini