Namun setelah itu dia matinya di kubangan kotoran sapi.
Itukan sangat tidak wajar.
Namun, setelah seperti ini terungkap kitapun tidak menduga kalau dia itu sebenarnya meninggal dibunuh," katanya.
Kumedi menjelaskan, bawahannya tersebut sebelumnya memang memiliki sakit, hingga sering izin untuk pulang ke Medan.
"Dia sering izin sama saya, dia izin mau berobat ke Medan.
Namun sampai saat ini saya tidak begitu paham penyakit apa yang dideritanya," ujarnya.
Awalnya sakit dan kecelakaan adalah pertimbangan keluarga korban agar tidak melakukan autopsi.
Namun setelah dilakukan penyelidikan, banyak ditemukan kejanggalan.
Kumedi mengatakan meski jasad Taufik Hidayat ditemukan dalam kondisi tidak wajar itu dan keluarga sempat tak curiga.
Dikatakannya keluarga korban sempat tak ingin melakukan autopsi dan langsung meminta untuk langsung dimakamkan.
"Namun, atas arahan kami dan hasil penyelidikan dari kepolisian, terdapat seperti luka tusuk di wajah korban.
Sehingga keluarga meminta untuk dilakukan autopsi agar kejadian itu menjadi terang benderang," katanya.
Bahkan Kajari Labuhanbatu itu sempat menyebutkan bahwa pelaku pengeroyokan ini lebih dari lima orang, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Plt Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) Karya Graham mengutip keterangan Kasi Intel Syahron Hasibuan, mengatakan jasad korban ditemukan Selasa 22 September 2020 sekira pukul 22.00 Wib di Jalan Terusan Gang M Yusuf Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Seituan.