Lantaran sudah menemui kata sepakat.
Petugas pun akhirnya akan membawa pasien tersebut untuk dirawat di rumah sakit. Namun ternyata, sang istri masih saja menolak.
Petugas yang sudah mengetahui gelagat keluarga ini akan melancarkan perbuatan tak menyenangkan itu, sudah berusaha mengingatkan.
"Namun tetap saja gak nerima, terus gitu ke baju hazmatnya petugas," tambah Febri.
Petugas memang tak melawan. Sebab, mereka menyadari tengah menjalankan tugas kemanusiaan. Beruntungnya, pasien itu akhirnya dapat dibawa untuk dirawat di rumah sakit.
"Hari ini seluruh keluarganya sudah diswab," ujar Febri.
Febri berharap kejadian ini tak terulang. Sebab, dalam situasi seperti ini kesadaran bersama menjadi poin penting. Apalagi, situasi wabah ini belum sepenuhnya reda.
"Ini kan untuk kebaikan bersama, agar bisa terus memutus mata rantai ini, penyakit ini bukan aib," ucap Febri.
(Surya.co.id/Firman Rachmanudin)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pengakuan Wanita Pelempar Kotoran Manusia ke Petugas Covid-19 di Surabaya, Beber Kondisi Keluarganya