TRIBUNNEWS.COM - Dikira demonstran yang melakukan aksi di Gedung DPRD Lampung, seorang pria bernama Asep Nasrullah dipukul tameng dan pentungan oleh polisi, Rabu (7/10/2020).
Padahal, saat itu Asep yang merupakan karyawan konter handphone (HP) sedang janjian COD (cash on delivery) ponsel di sekitar Jalan Wolter Monginsidi.
Diketahui, Asep merupakan warga Way Jernih, Sukarame, Telukbetung.
Asep bercerita hari itu sekitar jam 20.00 WIB dia berada di Jalan Wolter Moingisidi sedang menunggu pembeli ponsel.
Saat itu ia tidak tahu jika polisi sedang mencari perusuh di demo mahasiswa di depan gedung DRPD Lampung.
Tiba-tiba banyak orang yang datang dan masuk ke dalam sebuh minimarket. Karena panik, ia pun ikut masuk ke dalam minimarket tersebut.
Baca: Pasangan Suami Istri Anggota DPRD Bagikan Uang saat Demo Ratusan Buruh, Ambil dari Gaji & Tabungan
"Saya lagi janjian mau COD (cash on delivery) jual beli HP, tiba-tiba ada banyak orang masuk ke dalam (minimarket), ya saya ikut masuk," kata Asep saat ditemui di rumahnya, Kamis (8/10/2020) malam.
Tak lama kemudian datang beberapa anggota kepolisian yang berpakaian pelindung lengkap.
Mereka kemudian meminta semua orang di dalam minimarket keluar.
Saat Asep keluar, aparat langsung menuduhnya sebagai demonstran yang rusuh dan memukulinya dengan tameng serta pentungan.
Walaupun ia sudah mengatakan tidak ikut demo, aparat tetap memukulinya.
"Pas keluar (saya) langsung dipukul. Saya sempat bilang nggak ikut demo, tapi masih ada yang mukul," kata Asep.
Hingga akhirnya ada salah satu aparat yang menghampirinya dan bertanya secara detail.
Saat itu Asep bercerita jika ia adalah karyawan konter HP yang sedang menunggu orang transaksi ponsel.