TRIBUNNEWS.COM, JOGYA - Kawasan Malioboro kini kembali normal.
Para pedagang kembali berjualan seperti biasanya.
Perlahan-lahan aktivitas wisata dan kunjungan para pelancong mulai membaik.
Begitulah situasi Malioboro, setelah sepekan demo berujung ricuh dalam agenda menolak UU Cipta Kerja.
Sejumlah areal meliputi dinding maupun pintu pertokoan yang sempat terdampak coretan juga sudah dicat dan diperbaiki ulang.
"Kalau pekan lalu dampaknya lumayan ya, memang cukup terasa. Pedagang juga memutusakan libur dua hari padahal posisi akhir pekan saat itu. Tapi sekarang sudah mulai membaik," kata Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro, Desio Hartonowati, Sabtu (17/10/2020).
Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tren penurunan memang dirasakan sejak awal wabah itu muncul.
Namun, saat pemerintah mulai memberlakukan program normal baru dan sejumlah aktivitas wisata pulih secara perlahan, pedagang di kawasan itu mulai terimbas.
"Memang kami hanya mengharap periode akhir pekan, karena saat itu pengunjung lumayan banyak istilahnya dibandingkan dengan hari normal. Tapi yang insiden kemarin cukup terasa karena kan tepat di akhir pekan, jadi Sabtu dan Minggu-nya kami memang libur, takut ada rentetan dan gejolak lagi," ujarnya.
Paguyuban yang mewadahi puluhan pedagang lesahan di kawasan Malioboro itu di akhir pekan ini juga telah mulai aktif kembali berjualan.
Desio menyatakan, para pengunjung juga mulai beraktivitas normal dan tidak resah maupun cemas pasca-insiden pekan lalu itu, meski sempat timbul kekhawatiran.
"Sudah normal kembali. Untuk trennya akhir pekan ini kami lihat memang sudah ada peningkatan terlihat dari tadi malam sudah agak lumayan ramai," jelasnya.
"Malioboro seandainya tidak terganggu dengan insiden kemarin itu pariwisata Yogya, khususnya Malioboro sedikit demi sedikit akan bangkit kembali," sambung dia.
Baca juga: 100 Ojol Bersihkan Malioboro Usai Resto Legian Hingga Kendaraan Polisi Dibakar Massa Saat Demo
Baca juga: Kondisi Terkini Kawasan Malioboro Pasca-kerusuhan: Petugas Ganti Tanaman yang Rusak, PKL Pilih Tutup
Sementara, Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) berpendapat serupa.