TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuh Rangga dan pemerkosa ibu muda, Samsul Bahri (41), ditemukan tewas di sel tahanan.
Sehari sebelum tewas, rupanya pelaku sempat berbicara dengan polisi.
Samsul Bahri mengeluhkan sesak napas kepada petugas.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Langsa Inspektur Satu Arief Sukmo Wiboeo, dilansir TribunJakarta.com dari TV One, pada Senin (19/10/2020).
Samsul Bahri merupakan tersangka kasus pembunuhan bocah bernama Rangga (9) di Birem Bayeun, Aceh Timur.
Tak cuma membunuh Rangga dengan keji, Samsul Bahri juga memperkosa serta menganiaya ibunda bocah tersebut DN (28).
Baca juga: Sosok Rangga yang Dibunuh saat Selamatkan Ibu, Ayah Kandung: Masih Kecil tapi Pemikiran Dewasa
Baca juga: Kembali Dirawat, Ini Unggahan Terakhir Ibunda Rangga Bersama Almarhum: Semoga Bisa Kumpul Bertiga
Baca juga: Alasan Keluarga Makamkan Samsul Dekat Rangga, Ini Kondisi Ibu Muda Korban Pemerkosaan
Sebelum mengurai ucapan Samsul Bahri sebelum tewas, Arief mengatakan hingga saat ini belum mengetahui penyebab kematian sang residivis pembunuhan itu.
"SB meninggal dunia, tersangka meninggal dunia berdasarkan hasil visum sementara belum bisa tahu penyebabnya apa," ucap Arief.
Arief kemudian mengatakan sehari sebelum tewas, atau tepatnya pada Jumat (16/10/2020), Samsul Bahri mengadu kepada polisi ia mengalami sesak napas.
Mendengar ucapan tersebut, polisi langsung membawa Samsul Bahri ke rumah sakit.
Setelah dibawa ke RS dilakukan tindakan medis berupa cek suhu (hasil normal 36,7 celcius), cek tensi (hasil normal 107/68), cek kadar oksigen (hasil 97 persen) dan diberikan infus selama 1 malam.
Sehingga pada Sabtu sekira pukul 06.00 WIB dokter sudah memperbolehkan Samsul Bahri kembali ke Polres.
"Namun dapat saya jelaskan satu hari sebelum meninggal dunia tersangka, mengeluh sesak napas," kata Arief.
"Dan oleh petugas kita dibawa ke rumah sakit, untuk dilakukan pengecekan," imbuhnya.