TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial KA (21) tewas setelah ditembak polisi du lokasi wisara Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo.
KA yang merupakan warga asal Surabaya tersebut diduga depresi.
Ia tetap menyerang polisi berinisial Bripka DA meski sudah diberi tembakan peringatan.
Kapolres Situbondo AKBP Achmad Imam Rifa'i membenarkan insiden penembakan itu.
“Ya, kejadian Selasa subuh, sedang kami dalami,” kata Achmad saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Achmad menjelaskan, insiden itu bermula saat KA menyerang Bripka DA yang sedang berada di sekitar hotel di Pantai Pasir Putih.
Meski terkejut dengan serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu, Bripka DA bisa menghindar.
Polisi itu lalu berlari sekitar 30 meter ke depan hotel. Tetapi, KA mengejar dan memukuli Bripka DA dengan tangan kosong.
Bripka DA pun mengeluarkan senjata dan mengeluarkan tembakan peringatan.
Baca juga: Wanita Tewas Terbakar di Dalam Mobil dengan Kondisi Tangan Terikat, Masih Kerabat Presiden Jokowi
Baca juga: Remaja 19 Tahun Ditemukan Tewas Mengambang, Korban Sempat Berkelahi dengan Orang Tak Dikenal
Namun, KA tetap menyerang Bripka DA. Hingga, akhirnya Bripka DA melepaskan tembakan yang menewaskan KA.
“Korban ini infonya hendak ke Surabaya habis pulang berobat, mampir di pasir putih,” jelas Achmad.
Achmad menambahkan, polisi masih mendalami kasus tersebut. Saat ini, polisi memeriksa Bripka DA, keluarga korban, dan sejumlah saksi.
Polisi juga mencari tahu apakah korban penembakan tersebut mengalami depresi atau tidak.
“Karena info yang kami terima sedang depresi,” ujar dia.
Saat ditanya kepentingan Brika DA di lokasi wisata itu, Achmad mengaku masih mendalami hal tersebut.
Menurutnya, Divisi Profesi dan Pengamanan juga mendalami kasus penembakan itu karena terkait pertanggungjawaban penggunaan senjata api.
“Propam juga melakukan pendalaman,” kata dia.
(Kompas.com: Kontributor Jember, Bagus Supriadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba-tiba Serang Polisi, Seorang Pria yang Diduga Depresi Tewas Ditembak"