TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 11 penambang batu bara tewas tertimbun longsor.
Aktivitas tambang ilegal diminta dihentikan.
Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Saputra membenarkan adanya pekerja tambang tewas tertimbun longsor, Rabu (21/10/2020).
"Kita tadi sudah ke lokasi kejadian, dan mengamankan lokasi, lokasinya juga sudah kita pasang police line,"katanya.
Dikatakan Kapolres, terkait peristiwa tersebut,pihaknya telah mengamankan tiga orang saksi yang saat kejadian berada di lokasi kejadian.
"Saksi tersebut adalah pekerja yang berada di lokasi kejadian, Kita akan mengusut tuntas kejadian, termasuk pemilik lahan, untuk korban sudah dibawa oleh pihak keluarga masing-masing,totalnya ada 11 orang, 6 orang lokal, dan 5 dari luar yakni lampung dan Muara dua kisam,"jelasnya.
Sementara itu Plt Bupati Muaraenim Juarsah, menegaskan mulai besok untuk menghentikan seluruh aktivitas tambang ilegal yang ada.
Baca juga: Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal
Baca juga: Wanita yang Tewas di Dalam Mobil Terbakar Diduga Dibunuh, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
"Dengan adanya kejadian ini saya tegaskan, bagi pemilik lahan tambang ilegal untuk menghentikan aktivitas di tambang ilegal sampai ada proses lebih lanjut dari penegak hukum, mengingat kejadian hari ini, korbannya tidak sedikit, dan kepada pihak berwajib saya harap bisa mengusut tuntas peristiwa ini,"katanya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat, untuk lebih waspada mengingat saat ini rawan terjadinya bencana longsor dan banjir dikarenakan musim penghujan ini.
"Jadi masyarakat harus lebih hati-hati dimana saja berada,mengingat kondisi cuaca yang terkadang ekstrim ditengah musim penghujan,"pungkasnya.
Nama Korban Tewas
Sebanyak 11 penambang batu bara tewas dalam peristiwa longsornya tambang ilegal di Desa Penyandingan Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.
Peristiwa tersebut terjadi karena longsornya tambang dengan kedalaman sekitar 15 meter dari mulut lubang tambang, Rabu (21/10/2020)
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 Wib dimana saat itu para pekerja sedang membuat jalan dilokasi Penambangan Batubara Tanpa Izin (PETI).