Keterangan serupa juga dikatakan kakak perempuan korban, Melisa mengatakan.
Melisa berujar, saat kejadian itu, adiknya tersebut bahkan masih sempat dikejar oleh kedua terdakwa meskipun sudah dalam keadaan lemah setelah mengalami penusukan.
"Kejadiannya tepat di depan rumah kami (korban). Adik saya dikeroyok dan kemudian ditusuk oleh Oka (terdakwa). Bahkan setelah itu kedua terdakwa ini masih sempat mengejar adik saya sampai kebelakang rumah. Padahal saat itu kondisinya sudah ditusuk," ujarnya.
Permohonan terakhir korban saat sedang sekarat
Ibu korban, AS (50) pun mengungkap percakapan terakhir dirinya dengan sang anak sebelum ajal menjemput putranya yang hendak menikah di bulan September itu.
Dikutip dari TribunLampung.com, ibunda menjabarkan bahwa Rio Pambudi masih sadar saat hendak dibawa ke rumah sakit bahkan keduanya sempat terlibat perbincangan.
Dalam percakapan itu, Rio Pambudi yang sedang sekarat mengaku bahwa dirinya sudah tidak kuat menahan sakit yang dirasakannya.
"Ibu aku sudah dak kuat, Ibu aku dak kuat," kata RP kepada AS.
"Harus kuat kau nak," kata AS.
Dijelaskan bahwa Rio Pambudi masih sadar saat tiba di halaman rumah sakit, namun setelah masuk ke ruangan IGD napasnya sudah milai tersengal.
Nyawa sang calon pengantin pun tidak terselamatkan saat petugas medis hendak melakukan rontgen.
Sang ibu mengatakan bahwa darah anaknya tidak banyak keluar dan justru masuk ke paru-paru.
(Sripo/TribunSumsel/TibunLampung)