News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Marak Temuan Mayat dengan Tangan Terikat di Tumpukan Sampah, Kandang Buaya dan Kubangan Air

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesosok mayat pria ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Batam, Rabu (28/10/2020) dengan tangan terikat dan kepala dibungkus karung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebulan terakhir marak penemuan mayat tanda identitas di sejumlah daerah.

Kondisi mayat saat pertama kali ditemukan sangat nahas.

Ada yang tangannya terikat, bahkan ada yang tangan dan kakinya terikat.

Polisi menduga mayat-mayat tersebut korban pembunuhan.

Berikut sejumlah penemuan mayat dengan kondisi tangan terikat maupun tangan dan kaki terikat sepanjang Oktober 2020:

1. Mayat siswi SMK di Deliserdang, tangan dan kaki terikat

Seorang siswi kelas X di Deliserdang, Sumatera Utara ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat di kamarnya pada Kamis (15/10/2020) malam.

Siswi bernama MJ (15) tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.

Seorang saksi, Rahmad Hidayat menyebutkan kejadian terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

"Jadi kejadiannya itu pertama kali ditemukan Anto pamannya, di situ keadaannya tangan diikat lalu kaki diikat di kamarnya itu sekira pukul 22.00 WIB," terangnya saat diwawancarai tribunmedan.id, Jumat (16/10/2020) di lokasi.

Baca juga: Ibu Siswi SMK Korban Rudapaksa di Deliserdang Menangis Histeris, Sang Nenek Jatuh Pingsan

Penemuan mayat siswi SMK tersebut kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian.

Petugas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan otopsi.

Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah neneknya di Tanjung Selamat, Deliserdang.

Terlihat ratusan warga yang merupakan keluarga korban dan temannya telah memadati rumah duka untuk melihat kondisi korban.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Tumpukan Sampah Kolong Jembatan Matraman

Rahmad menjelaskan bahwa ada bekas darah di celana dalam korban seperti di rudapaksa.

"Menurut keluarganya anaknya ada bercak darah di celana dalam korban," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa warga telah mengamankan terduga pelaku bernama Supri.

"Pelaku sudah diamankan polisi atas nama Supri itu pamannya sendiri," tutur Rahmad.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak telah membenarkan kejadian pembunuhan tersebut. " Benar," ujar AKP Budiman melalui WhatsApp.

2. Mayat wanita terikat dalam sebuah mobil yang terbakar, ternyata kerabat jauh Presiden Jokowi

Mayat wanita berinisial YL (42) ditemukan dalam sebuah mobil yang terbakar di Dukuh Cendana Baru, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (20/10/2020) malam.

Belakangan diketahui YL ternyata masih ada hubungan kekerabatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kondisi jasad YL yang terikat memunculkan dugaan bahwa ia adalah korban pembunuhan.

Penemuan pertama kali diketahui oleh seorang pengendara sepeda motor yang melintas.

Pengendara itu mengetuk rumah warga bernama Bowo, mengira mobil Bowo yang terbakar.

Bowo pun bergegas mengecek mobil yang ternyata bukan miliknya.

Mobil itu adalah Daihatsu Xenia dengan plat AD 1526 EA.

Ia bersama pengendara motor itu langsung berusaha memadamkan api.

Kaca mobil semuanya dalam kondisi tertutup sehingga menyulitkan mereka untuk memadamkan api.

Akhirnya ada warga yang lapor ke pemadam kebakaran hingga terjun ke lokasi.

Terkejutlah para warga saat pemadam kebakaran memecah kaca mobil dan di dalamnya ada sosok mayat.

"Lalu petugas pemadam datang untuk memadamkan api dengan menggunakan apar,” kata Bowo.

"Pas kaca mobil pecah, saat saya tengok ada orang di kursi mobil bagian belakang," sambungnya.

Bowo dan petugas pemadam kebakaran pun melaporkan temuan mayat itu ke Polres Sukoharjo.

Dari hasil penyelidikan, terungkap pelakunya adalah Eko Prasetyo, motifnya karena masalah utang piutang.

3. Mayat wanita dibuang ke kandang buaya, tangan diikat, mulut dilakban

Mayat perempuan berinisial FS (25) ditemukan di tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Polisi menduga, mayat perempuan pekerja kafe tersebut adalah korban pembunuhan.

Saat ditemukan pada Rabu (21/10/2020), kondisi jasad korban dalam keadaan tangan terikat dan mulut dibekap pakai lakban.

Dari serangkaian penyelidikan, Polisi mengamankan pria berinisial RA (33), pelaku pembunuhan wanita muda, yang jasadnya dibuang di kolam penangkaran buaya Mayang Mangurai Berau.

Tim gabungan mengevakuasi mayat perempuan yang ditemukan di tepi kolam Mayang Mangurai, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Rabu (21/10/2020). (Kompas.com)

RA diamankan polisi dari tempat persembunyiannya di Kasongan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (25/10/2020).

Pelaku digelandang ke Polres Berau, Rabu (28/10/2020) kemarin.

Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rido Doly Kristian mengatakan dari hasil keterangan tersangka, ia mengakui semua perbuatannya dan melakukan pembunuhan tersebut seorang diri.

"Hasil pemeriksaan sementara pembunuhan itu dilakukan satu orang sesuai dengan keterangan tersangka, namun demikian nanti kita lihat perkembangannya," ujarnya.

Sementara untuk motif pelaku nekat menghabisi korbannya karena merasa terganggu dengan ancaman si korban.

Masih dari hasil pemeriksaan, tersangka membuang jenazah korban ke kolam yang ada penangkaran buaya untuk menghilangkan jejak.

Pelaku saat diamankan di ruang penyidik Polres Berau, Jl Pemuda, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau, Rabu (28/10/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM)

Sebelum menghabisi nyawa korban, RA terlebih dulu menjemput korban di depan RSUD dr Abdul Rivai Berau, sementara kendaraan korban disimpan di parkiran RSUD dr Abdul Rivai.

Sadisnya lagi, pelaku sempat melakukan rudapaksa pada korban, sebelum membunuhnya dengan mencekik leher korban menggunakan tali yang telah dipersiapkan pelaku.

Sementara motif pelaku sendiri menghabisi nyawa korban karena merasa terancam oleh korban yang akan melaporkan perbuatannya ke keluarga pelaku.

4. Mayat pria dengan tangan dan kai terikat di tumpukan sampah

Mayat pria tanpa identitas ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kelurahan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pemulung pada Rabu (28/10/2020).

Saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi tangan terikat ke belakang dan kepala terbungkus karung.

Mayat pria tersebut memakai kaus merah, celana pendek berwarna biru serta memiliki tato di lengan sebelah kiri.

Dikutip dari TribunBatam.id, mayat yang ditemukan di antara tumpukan sampah tersebut diduga korban pembunuhan.

Sesosok mayat pria ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur Batam, Rabu (28/10/2020) dengan tangan terikat dan kepala dibungkus karung. (istimewa)

Polisi mengungkapkan sejumlah ciri-ciri fisik yang berhasil dikenali dari mayat tersebut.

Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui ada tato di lengan kiri korban.

Saat ditemukan, ia menggunakan baju berwarna merah dan celana jeans pendek hitam.

"Kulitnya sawo matang, tingginya sekitar 157 sentimeter, badannya gempal dan rambutnya panjang," kata Kanit Polsek Nongsa Iptu Sofyan.

Joko pengawas TPA Punggur mengatakan sejak Rabu pagi hingga mayat ditemukan sudah ada 10 mobil pengangkut sampah yang datang.

"Nanti polisi yang akan melacaknya," sebut Joko.

Baca juga: Misteri MR X di Tengah Tumpukan Sampah, Diduga Korban Pembunuhan, 18 Sopir Truk Sampah Diperiksa

Baca juga: Aksi Heroik Serka Erik, Uha dan Deny Nyemplung ke Gorong-gorong demi Sampah, Rela Mandi Lumpur

Ia belum tahu mobil mana dari 10 mobil yang membuang sampah di kapling tempat mayat ditemukan.

Sejauh ini Joko hanya bisa memastikan, mayat pria yang ditemukan pemulung baru dibuang ke TPA Punggur.

Inafis Polresta Barelang sudah mengevakuasi mayat berlabel Mr X itu ke Rumah Sakit Otoritas Batam.

5. Mayat remaja pria terikat di kubangan air Bukit Jamur, sidik jari rusak

Jasad remaja tersebut ditemukan dua orang santri yang sedang mencari mangga di Bukit Jamur pada Jumat (30/10/2020) pukul 16.00 WIB.

Hingga kini penyidik gabungan Polres Gresik dan Polsek Bungah masih mencari identitas mayat remaja laki-laki yang tangannya terikat tali mengapung di kubangan air Bukit Jamur, Kecamatan Bungah.

Kesulitan penyidik menguak jatidiri korban karena sidik jari korban sudah rusak.

Di sisi lain, saat ditemukan tak ditemukan identitas apa-apa.

Petugas mengevakuasi jasad remaja lelaki di kubangan Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jumat (30/10/2020). (Foto Istimewa)

Kapolsek Bungah, AKP Sujiran, mengatakan jasad remaja saat ditemukan sudah rusak dan wajahnya sulit dikenali.

Diduga kuat, korban mengapung di kubangan selama empat sampai lima hari.

"Jari tangannya sudah rusak, wajahnya membengkak," ucapnya, Sabtu (31/10/2020).

Korban yang ditemukan hanya mengenakan pakaian putih, kondisi kedua tangannya terikat tali tampar di punggung, kemudian kedua kaki juga terikat.

Diduga kuat, korban sengaja dihabisi lalu dimasukkan kolam.

Tidak ada identitas korban yang ditemukan petugas di lokasi kejadian.

Remaja tersebut diperkirakan masih berusia 13 - 15 tahun.

Mayat laki-laki mengapung di area Bukit Jamur, Kecamatan Bungah, Jumat (30/10/2020). (SURYA.co.id/WILLY ABRAHAM)

Sujiran mengaku, sebelum penemuan mayat, tidak ada laporan orang hilang di Polsek Bungah.

Baru ada orang tua asal Sidokumpul, Bungah datang ke kantor polisi setelah adanya penemuan mayat.

Mereka melaporkan, anaknya seorang laki-laki masih remaja belum pulang ke rumah selama dua hari.

"Sampai hari ini, kedua orang tersebut masih belum yakin kalau itu anaknya," terangnya.

Kedua orang tersebut diperiksa selama 7 jam lamanya.

Mulai pagi hingga pukul 16.00 WIB.

Mereka membawa ijazah untuk dicocokkan sidik jari korban, ternyata sidik jari korban sudah rusak.

Baca juga: Kondisi Sidik Jari Rusak, Polisi Kesulitan Identifikasi Mayat Pria di Kubangan Air Bukit Jamur

Sujiran mengimbau kepada masyarakat, jika kehilangan anggota keluarga yang masih berusia 13 - 15 tahun untuk lapor ke kantor polisi.

"Saya mengimbau kepada masyarakat di Gresik maupun luar Gresik, kira-kira anaknya yang belum pulang bisa berkoordinasi dengan Polsek Bungah atau Polres Gresik," tegasnya.

Kini polisi masih berusaha mencari identitas korban untuk menguak siapa pelaku pembunuhan. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunSolo.com/Kompas.com/TribunBatam.com/Surya.co.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini